Menuju konten utama

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bungan Acuan di Level 6 Persen

Keputusan mempertahankan BI Rate pada level 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bungan Acuan di Level 6 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Kantor BI, Jakarta, Kamis (21/12/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6 persen. Selain itu, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility di 6,75 persen.

“Rapat Dewan Gubernur [RGG] Bank Indonesia pada 16 dan 17 Januari 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6 persen,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Januari 2024, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Keputusan mempertahankan BI Rate tersebut konsisten dengan kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.

“Keputusan mempertahankan BI Rate pada level 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025,” kata dia.

Perry menuturkan, perkembangan perekonomian dunia melambat seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi dunia yang akan melambat dari 3 hingga 2,8 persen pada tahun ini.

Kemudian, perekonomian di negara lain seperti Cina mengalami perlambatan serta terjadi penurunan suku bunga moneter negara maju, khususnya Fed Fund Rate.

Untuk diketahui, keputusan RDG pada Januari 2024 sejalan dengan prediksi ekonom. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga BI Rate di level 6 persen. Hal ini mempertimbangkan perkembangan terakhir baik dari sisi global maupun domestik.

“Data inflasi global terkini di negara-negara maju, terutama AS, masih menunjukkan tekanan inflasi yang masih berlanjut sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai arah suku bunga kebijakan global ke depan,” kata Josua kepada Tirto, Rabu (17/1/2024).

“BI akan mempertahankan suku bunga BI rate di level 6 persen pada RDG bulan Januari 2024 ini,” tambah dia.

Menurut Josua, perkembangan kondisi ekonomi global mengindikasikan bahwa ketidakpastian masih tinggi. Melihat tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) pada Desember 2023 tercatat sebesar 3,4 persen yoy, meningkat dari 3,1 persen yoy pada November 2023.

Kemudian, penurunan harga energi global tertahan akibat eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama terkait gangguan di Laut Merah.

Baca juga artikel terkait SUKU atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Abdul Aziz