Menuju konten utama

Banjir di Solok Rendam Sawah & Rumah, Kerugian Ditaksir Rp300 Juta

BPBD Solok mencatat area persawahan sekitar 60 hektare di sepanjang aliran sungai rusak diterjang banjir bandang sehingga gagal panen.

Banjir di Solok Rendam Sawah & Rumah, Kerugian Ditaksir Rp300 Juta
Banjir di Nagari Air dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar. FOTO/antaranews

tirto.id - Sejumlah rumah dan sawah milik warga di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, terendam akibat banjir bandang yang melanda daerah itu pada Minggu (14/8/2022).

Kepala Pelaksana (Kalasa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Armen mengatakan area persawahan sekitar 60 hektare di sepanjang aliran sungai rusak diterjang banjir bandang sehingga gagal panen. Selain itu, banjir bandang menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang air dan delapan tiang listrik roboh.

"Akibat peristiwa itu diperkirakan kerugian mencapai Rp300 juta," kata Armen dikutip dari Antara, Senin (15/8/2022).

Armen mengatakan banjir bandang terjadi akibat curah hujan yang sangat deras sejak pukul 16.00 WIB. Aliran sungai Batang Simanang Manang dan Batang Sungai Kandih di daerah itu meluap dan merendam sawah serta rumah warga.

"Dalam peristiwa itu, alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar dia.

Lebih lanjut, Armen mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Solok waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

"Menghadapi perubahan cuaca yang sangat ekstrem kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terutama yang tinggal di daerah rawan bencana berupa banjir dan longsor," ujar dia.

Pemkab Solok terus berupaya melakukan asesmen guna menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat banjir. "Untuk selanjutnya akan dilakukan kajian serta upaya rehabilitasi dan rekonstruksi bersama OPD terkait," kata Armen.

Saat ini, air di daerah terdampak banjir mulai surut dan tim BPBD masih melakukan verifikasi di lapangan.

Baca juga artikel terkait BANJIR BANDANG SOLOK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan