Menuju konten utama

Banjir Bandang di Jember: 1.668 Warga Terdampak dan 2 Orang Tewas

Warga bernama Suliha (47) yang terseret arus sungai di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, belum ditemukan.

Banjir Bandang di Jember: 1.668 Warga Terdampak dan 2 Orang Tewas
Petugas BPBD Jember menyisir sejumlah rumah warga yang terendam banjir untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jatim, Rabu (10/11/2021) malam. (FOTO ANTARA/HO-BPBD Jember)

tirto.id - Sebanyak 1.668 warga terdampak banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah Jember, Jawa Timur, pada Minggu (9/1/2021) sore. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sekitar 440 rumah tergenang akibat bencana hidrometeorologi tersebut.

Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan banjir bandang menyebabkan permukiman warga di wilayah Kecamatan Kaliwates dan Rambipuji tergenang air dan lumpur.

Dia memerinci, banjir berdampak pada 392 rumah yang dihuni oleh 1.496 orang, termasuk 18 balita dan 15 orang lanjut usia, di Kelurahan Kaliwates, Sempursari, dan Mangli di Kecamatan Kaliwates.

Banjir bandang juga menyebabkan musala, tempat usaha, dan jalan perumahan tergenang di Kecamatan Kaliwates.

"Serta ada dua warga yang mengungsi ke rumah saudaranya," kata Heru di Jember, Senin (10/1/2021), dikutip dari Antara.

Sementara di Kecamatan Rambipuji, lanjut dia, banjir bandang berdampak pada 48 rumah yang dihuni oleh 172 orang dan dua musala di Desa Rambipuji dan Desa Rambigundam.

Kemudian di Kecamatan Panti, Heru mengatakan banjir bandang menyebabkan dua orang terseret arus sungai di Desa Kemiri dan satu orang meninggal dunia di Desa Suci.

"Dua orang terbawa arus sungai yang cukup deras di Desa Kemiri akibat tingginya curah hujan, yakni Sirat (50) yang ditemukan meninggal dunia dan istrinya Suliha (47) masih belum ditemukan. Sedangkan satu korban bernama Jamaludin (54), warga Desa Suci, meninggal dalam keadaan kedinginan," kata dia.

Heru mengatakan banjir bandang di Jember terjadi karena hujan lebat menyebabkan air meluap dari Sungai Semangir.

"Sungai Semangir tidak bisa menampung debit air, sehingga meluap ke permukiman warga dengan ketinggian air 100 sampai 130 cm dengan membawa material lumpur," katanya.

Menurut Heru, pada Minggu (9/1/2021) malam banjir sudah mulai surut. Personel BPBD dibantu TNI dan Polri akan membersihkan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir pada Senin pagi.

"Dapur umum juga disiagakan di Kantor Kecamatan Kaliwates untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak banjir bandang," kata Heru.

Baca juga artikel terkait BANJIR JEMBER

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan