tirto.id - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto mengaku tidak ingin keberadaan Stadion BMW nantinya malah membebani APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Menurut Dwi, perlu adanya skema pembiayaan yang mandiri untuk Stadion BMW sehingga pengelolaannya bisa terus berkelanjutan.
“Kan tidak mungkin setiap tahun harus membebani APBD hanya untuk stadion, padahal bisa dikomersialkan. Sekarang tergantung pada bagaimana kita mengkomersialkannya,” kata Dwi di kawasan Sunter, Jakarta Utara pada Kamis (20/12/2018).
Menurut rencana, Taman BMW nantinya tidak hanya terdiri dari stadion yang disebut-sebut standarnya bakal menyerupai Old Trafford di Inggris.
Guna mengoptimalkan pendapatan dari kawasan tersebut, Dwi telah berencana agar kawasan itu bisa menjadi kompleks yang terdiri dari sejumlah tempat lain seperti hotel maupun arena multifungsi.
Pekerjaan untuk membangun kawasan itu pun dilakukan secara bertahap. Dwi mengatakan bahwa yang dikerjakan terlebih dahulu memang stadionnya, sembari perencanaan terhadap pembangunan infrastruktur lain dilakukan.
“Untuk Stadion BMW targetnya kan [selesai] pada 2021. Namun untuk kawasannya memang belakangan. Karena itu harus melibatkan teman-teman dari MRT (moda raya terpadu), LRT (kereta api ringan), dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) lainnya,” jelas Dwi.
Adapun Dwi menyebutkan bahwa Jakpro akan mengoordinasi pembangunan kawasan tersebut. Hanya saja untuk pengerjaannya, Jakpro akan menggandeng sejumlah pihak lain.
“Soal yang mengerjakan siapa, Jakpro yang atur. Karena enggak mungkin Jakpro bekerja sendiri. Ini merupakan pekerjaan besar, waktunya terbatas, dan ilmunya pun terbatas,” ungkap Dwi.
Saat disinggung sudah sejauh mana kajian untuk Stadion BMW, Dwi mengatakan prosesnya masih berjalan terus. Jakpro sendiri akan menggunakan desain lama Stadion BMW sehingga apa yang sudah pernah direncanakan dapat terwujud.
Kendati demikian, Dwi menegaskan dalam prosesnya nanti Jakpro akan menggandeng arsitek yang benar-benar memahami spesifikasi stadion bertaraf internasional.
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara Jakpro dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, stadion tersebut harus dibangun dengan menggunakan komponen-komponen yang berstandar internasional.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora