Menuju konten utama

Bacaan Qunut Nazilah, Doa untuk Palestina: Tulisan Latin & Artinya

Qunut nazilah adalah doa untuk umat Islam sedang mengalami masalah keamanan, bencana alam, bencana kemanusiaan, & masalah keumatan lain.

Bacaan Qunut Nazilah, Doa untuk Palestina: Tulisan Latin & Artinya
Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Jawa Barat Peduli Palestina membentangkan bendera Negara Palestina saat aksi pawai dukung Palestina di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/5/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.

tirto.id - Salah satu cara membantu perjuangan rakyat Palestina atas penjajahan Israel yaitu melalui doa qunut nazilah.

Meski Israel memutuskan melakukan gencatan senjata pada Kamis (20 Mei 2021) pukul 02.00 waktu setempat, namun perjuangan rakyat Palestina belum selesai. Konflik tidak sepenuhnya reda pasca-aksi saling serang selama 11 hari. Dalam hitungan jam, polisi Israel diketahui melakukan penyerbuan ke Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat, 21 Mei 2021.

Dilansir Antara News, pasca pemboman selama aksi serang 11 hari ditemukan setidaknya 232 warga Palestina meninggal yang di dalamnyanya ada 65 anak-anak dan 39 wanita. Ada sekira 1.900 warga terluka dan 10 ribu jiwa kehilangan tempat tinggal.

Sementara itu, di Indonesia, berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menggalang bantuan bagi Palestina. Bantuan tidak hanya berwujud uang maupun barang. Sebagian masyarakat juga menggerakkan aksi untuk melakukan doa qunut nazilah.

Bacaan doa qunut nazilah, tulisan latin, beserta artinya.

Qunut nazilah adalah amalan yang dilakukan ketika umat Islam sedang mengalami masalah keamanan, pertanian, bencana alam, bencana kemanusiaan, dan masalah keumatan lainnya. Mengutip laman NU, doa qunut nazilah dibacakan pada saat sebelum sujud di rekaat terakhir di setiap shalat wajib lima waktu.

Imam Syafi'i dalam Syarhus Sunnah karya Al Baghawi mengatakan, “Apabila turun musibah kepada kaum Muslimin, disyariatkan membaca qunut nazilah pada seluruh shalat wajib". Sementara lafal dalam doa qunut nazilah tidak ada pengkhususan. Seseorang dapat berdoa sesuai keadaan umat yang sedang mendapatkan musibah.

Doa adalah senjata utama umat Islam dan mendoakan saudara muslim lainnya memiliki keutamaan. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak berada di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata, “Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan”.” (HR. Muslim)

Menanggapi hadits tersebut, Imam An Nawawi mengatakan jika seorang muslim mendoakan sejumlah atau sekelompok umat Islam, maka dia dirinya tetap memperoleh keutamaannya.

Oleh sebab itu, mendoakan sesama umat Islam apalagi yang sedang tertimpa bencana, dapat meringankan beban mereka dengan izin Allah dan sekaligus memberikan kebaikan bagi yang mengirimkannya doa. Salah satu contoh doa qunut nazilah yang bisa dipanjatkan bagi umat Islam Palestina sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ

Allâhumma innâ nasta‘înuka wa nastaghfiruk, wa nastahdîka wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnî alaikal khaira kullahu nasykuruka wa lâ nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allâhumma iyyâka na‘budu, wa laka nushallî wa nasjud, wa ilaika nas‘â wa nahfid, narjû rahmataka wa nakhsyâ adzâbak, inna adzâbakal jidda bil kuffâri mulhaq.

“Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”

اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوفُوا بِعَهْدِك الَّذِي عَاهَدْتهمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ وَعَدُوِّك إلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allâhumma adzzibil kafarata wal musyrikîn, a‘dâ’ad dînilladzîna yashuddûna ‘an sabîlik, wa yukadzzibûna rusulaka wa yuqâtilûna auliyâ’ak. Allâhummaghfir lil mu’minîna wal mu’minât, wal muslimîna wal muslimât, al-ahyâ’i minhum wal amwât, innaka qarîbun mujîbud da‘awât. Allâhumma ashlih dzâta bainihim, wa allif baina qulûbihim, waj‘al fî qulûbihimul îmâna wal hikmah, wa tsabbithum alâ dînika wa rasûlik, wa auzi‘hum an yûfû bi‘ahdikalladzî ‘âhadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilâhal haq, waj‘alnâ minhum, wa shallallâhu alâ sayyidinâ muhammadin wa alâ âlihi wa shahbihî wa sallam.

Artinya, “Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kau ikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu. Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”

Baca juga artikel terkait QUNUT NAZILAH atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani