tirto.id - Suara Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek, terdengar pasrah dengan hasil Pemilu 2024. Sebab, perolehan suara partainya tak lolos ambang batas parlemen alias parliamentary threshold, yakni 4 persen.
Pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (20/3/2024) malam, menyebutkan perolehan suara partai yang dipimpin Muhamad Mardiono itu hanya 5.878.777 suara atau setara dengan 3,87%.
Awiek mengatakan selama ini partainya telah berjuang, meskipun hasilnya tetap tak lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2024.
"Iya kayak gimana? Itulah perjalanan perjuangan, harus begitu. Mau apa lagi," kata Awiek saat dihubungi Tirto, Kamis (21/3/2024).
Harapan Awiek untuk kembali melenggang ke Senayan lagi harus pupus. Dia yang maju di Dapil Jawa Timur XI itu memang meraih 359.189 suara, bahkan menjadi nomor dua peraih suara terbanyak caleg DPR RI se-Indonesia. Urutan pertama suara terbanyak diraih caleg DPR RI dari PDIP, Said Abdullah yang juga bertarung di dapil yang sama dengan Awiek.
Namun, nasib berkata lain, keberhasilan Awiek meraih banyak suara terganjal partainya yang tak lolos ambang batas parlemen.
Nada suara Awiek sedikit meninggi ketika disinggung legawa dan kecewa tak lagi duduk di kursi parlemen. Menurutnya, perjuangan bukan persoalan individu, tetapi kepartaian.
"Ini bukan soal individu. Ini soal kepartaian. Kalau sudah seperti itu, mau apalagi," tutur Awiek.
Diwawancara awak media di Kantor KPU, Rabu malam, Awiek mengatakan partainya siap melakukan gugatan hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi. Alasannya, karena suara partainya yang ditetapkan di bawah ambang batas parlemen 4 persen.
"Kami memiliki waktu tiga hari, setelah pengumuman resmi KPU untuk mengajukan ke Mahkamah Konstitusi," katanya di Kantor KPU RI, Rabu (20/3/2024).
Dia menilai, PPP seharusnya bisa mendapatkan hasil Pemilu hingga 4,04 persen. Apabila dikonversi ke dalam jumlah pemilih, Awiek begitu sapaan akrabnya menuturkan, ada 150 ribu suara pemilih PPP yang hilang dan tidak terhitung ke dalam rekapitulasi PPP.
"Ada selisih 100-150 ribu suara rekapitulasi itu tidak jauh berbeda dengan yang diumumkan oleh KPU. Dan kami ingin bisa membuktikan itu semua, di mana pergeseran suara-suara itu," kata Awiek.
Selain PPP, ada sederet partai lainnya yang tak lolos ambang batas parlemen. Misalnya, PSI, partai yang dinakhodai putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. PSI hanya memperoleh 4.260.169 suara (2,80%).
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto