Menuju konten utama
HUT RI ke-77

Asal-Usul Panjat Pinang & Daftar Lomba 17an yang Sering Dimainkan

Asal usul permainan lomba panjat pinang dan daftar perlombaan yang sering dimainkan saat perayaan 17 Agustusan.

Asal-Usul Panjat Pinang & Daftar Lomba 17an yang Sering Dimainkan
Seorang warga negara asing berusaha menggapai puncak dalam perlombaan panjat pinang masal di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (17/8). Lomba yang berlangsung dalam Pesta Rakyat GBK 2016 itu menyediakan 345 pinang guna memeriahkan HUT ke-71 Kemerdekaan RI. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pd/16

tirto.id - Lomba panjat pinang merupakan salah satu permainan yang sering dimainkan masyarakat saat perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan, panjat pinang adalah jenis permainan yang dilombakan, di mana peserta akan memanjat pohon pinang yang sudah dikuliti dan diberi cairan pelicin.

Orang yang memanjat kemudian memperebutkan barang-barang yang digantungkan di atasnya, dan biasanya diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

Panjat pinang sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Lalu bagaimana sejarah dan asal-usul diadakannya lomba panjat pinang?

Sejarah dan Asal-Usul Lomba Panjat Pinang

LOMBA PANJAT PINANG ANAK

Anak-anak mengikuti lomba panjat pinang di Desa Tlogo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (13/8). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Perlombaan panjat pinang di Indonesia sudak dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, orang Belanda biasanya sering menggelar panjat pinang untuk meramaikan acara, seperti pernikahan, kelahiran anak, dan sejenisnya.

Dalam Bibliografi Beranotasi: Hasil Penelitian Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang (2009) oleh Nismawati Tarigan, disebutkan bahwa permainan panjat pinang bermanfaat sebagai hiburan dan penyelenggaraannya dilakukan pada saat peringataan perayaan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Nismawati, permainan tradisional ini mempunyai fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, antara lain gotong-royong, demokrasi, pendidikan, ketangkasan, keuletan, sosial, seni, hingga sportivitas.

Lomba panjat pinang dalam bahasa Belanda disebut dengan De Klimmast yang artinya panjang tiang.

Di Belanda, lomba ini awal mula digelar pada saat perayaan ulang tahun Ratu Belanda, yakni Ratu Wilhelmina setiap tanggal 31 Agustus.

Seiring waktu, lomba ini kemudian digelar tidak hanya saat peringatan ulang tahun sang Ratu saja, tapi juga ketika ada peringatan hari besar lainnya seperti hari besar negara bahkan setiap pesta pernikahan.

Seperti dikutip dari buku "Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal" yang ditulis Fandy Hutari, awalnya perlombaan ini hanya boleh diikuti oleh kaum pribumi saja, di mana mereka diminta berlomba memanjat dan menangkap hadiah yang berada di atas pohon.

Hadiah yang disediakan seperti makanan dan pakaian, serta benda-benda yang masih tergolong mewah untuk kalangan pribumi.

Kemudian pada elit Belanda akan menontonnya sambil tertawa melihat warga pribumi berusaha mati-matian mengambil hadiah yang tergolong mewah itu.

Meski demikian, lomba ini juga memiliki makna saling mengukuhkan, dan rasa saling gotong-royong antar-masyarakat, serta dapat menimbulkan rasa saling membantu dan pantang menyerah.

Daftar Lomba 17 Agustusan yang Sering Dimainkan

Selain panjat pinang, perayaan kemerdekaan RI setiap 17 Agustusan juga sering mengadakan perlombaan tradisional unik lainnya, berikut beberapa di antaranya:

  1. Lomba balap karung
  2. Lomba makan kerupuk
  3. Lomba sendok kelereng
  4. Lomba memasukkan paku ke botol
  5. Lomba sepeda hias
  6. Lomba sepakbola sarungan
  7. Lomba tarik tambang
  8. Lomba gebuk bantal
  9. Lomba menangkap belut
  10. Lomba merias dengan mata tertutup
  11. Dan lain-lain.

Baca juga artikel terkait LOMBA PANJAT PINANG atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya