Menuju konten utama

Aremania Tabur Bunga di Stadion Kanjuruhan

Aremania Melakukan aksi tabur bunga sebagai ungkapan duka sekaligus berharap insiden ini menjadi pelajaran bersama, bahwa sepak bola Indonesia masih sangat jauh dari kata sempurna. - ANTARA

Aremania Tabur Bunga di Stadion Kanjuruhan
Suporter Arema FC (Aremania) menabur bunga di Patung Singa Stadion Kanjuruhan. - ANTARA FOTO/ Zabur Karuru
2022/10/02/antarafoto-aremania-tabur-bunga-di-stadion-kanjuruhan-02102022-zk-10_ratio-16x9.jpg
Suporter Arema FC (Aremania) memanjatkan doa bagi para korban sebagai bentuk duka cita. ANTARA FOTO/ Zabur Karuru
2022/10/02/antarafoto-aremania-tabur-bunga-di-stadion-kanjuruhan-02102022-zk-2_ratio-16x9.jpg
Seorang suporter Arema FC (Aremania) membawa bunga di depan Stadion Kanjuruhan. - ANTARA FOTO/ Zabur Karuru
2022/10/02/antarafoto-aremania-tabur-bunga-di-stadion-kanjuruhan-02102022-zk-1_ratio-16x9.jpg
Seorang suporter Arema FC (Aremania) meletakkan karangan bunga di depan kendaraan yang sudah hancur terbalik tak jauh dari Stadion Kanjuruhan. - ANTARA FOTO/ Zabur Karuru
2022/10/02/antarafoto-aremania-tabur-bunga-di-stadion-kanjuruhan-02102022-zk-11_ratio-16x9.jpg
Bunga ungkapan duka para suporter Arema FC (Aremania) di Patung Singa Stadion Kanjuruhan. - ANTARA FOTO/ Zabur Karuru
Suporter Arema FC, Aremania melakukan aksi tabur bunga di depan patung singa Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim, Minggu, 2 Oktober 2022 sebagai ungkapan duka cita atas meninggalnya seratusan orang akibat kericuhan.

Aremania berharap dengan tragedi ini sepak bola Indonesia akan lebih baik. Aremania juga berharap insiden ini bisa menjadi pelajaran bersama, bahwa sepak bola Indonesia masih sangat jauh dari kata sempurna.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022.

Akibat kericuhan tersebut sebanyak 130 orang meninggal dunia. - ANTARA
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: R. Berto Wedhatama