Menuju konten utama

Apakah Makanan Anak Boleh Ditambah MSG dan Penjelasan Dokter

Orang tua boleh memberikan berbagai cita rasa dalam makanan anak, termasuk dengan penyedap rasa (MSG) asalkan diberikan dengan kadar secukupnya.

Apakah Makanan Anak Boleh Ditambah MSG dan Penjelasan Dokter
Ilustrasi anak makan. foto/istockphoto

tirto.id - Penyedap rasa atau MSG sering kali ditambahkan saat proses memasak untuk menambah cita rasa dalam masakan. Namun, apakah masakan atau makanan yang mengandung MSG boleh diberikan pada anak-anak dan balita?

Dokter spesialis anak dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Ardi Santoso mengizinkan orang tua untuk memberikan berbagai cita rasa dalam makanan anak, termasuk dengan penggunaan penyedap rasa (MSG) asalkan diberikan dengan kadar secukupnya.

"MSG aman untuk dikonsumsi semua tahapan manusia. Kadar keamanan MSG dijelaskan dalam Permenkes dan Peraturan BPOM dengan batasan secukupnya," jelas dr. Ardi seperti dilansir dari Antara.

Kadar keamanan MSG ini sebelumnya telah diatur di Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, yang menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi sebagai bahan penguat rasa atau umami.

Lebih lanjut, Ardi menjelaskan bahwa MSG merupakan senyawa gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino glutamat dan air.

Penegas cita rasa gurih (dalam bahasa Jepang dikenal umami) ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofermentum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian, dilakukan penambahan garam sehingga mengkristal. Itu sebabnya, MSG sering ditemukan dalam bentuk kristal putih.

Saat disinggung mengenai beragam mitos terkait MSG, Ardi mengatakan bahwa sejauh ini penelitian masih terus berkembang dan tidak membuktikan secara valid dugaan bahwa MSG berdampak serius bagi kesehatan manusia. Bahkan, sebenarnya tubuh manusia sudah akrab dengan zat tersebut sejak dini.

"Sebenarnya, secara alami asam glutamat terdapat di dalam tubuh kita dan bahan makanan yang mengandung protein, seperti susu, termasuk ASI yang memiliki asam glutamat. Asam glutamat adalah bagian dari protein yang penting untuk pertumbuhan fungsi saraf," kata Ardi.

"Selain itu, MSG memiliki peran untuk membantu pencernaan, mengontrol nafsu makan, strategi diet rendah garam, membantu proses pencernaan di mulut, hingga menjaga kesehatan mulut," ujarnya menambahkan.

Tak hanya mengenalkan cita rasa, Ardi juga mengingatkan orang tua untuk tidak lupa mengenalkan tekstur dan menu beragam kepada anak secara perlahan, sesuai dengan tahapan dan usianya.

"Sudah terdapat panduan terutama termasuk soal MPASI yang telah dirangkum lengkap di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Semakin bertambah usianya, tentunya ia membutuhkan gizi serta nutrisi dari makanan padat, dan berikan tekstur serta cita rasa yang variatif untuk menunjang tumbuh kembang anak," jelas dia.

Baca juga artikel terkait MSG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya