tirto.id - Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Ahmad Sulaeman, mengatakan bahwa bumbu umami seperti MSG bisa ternyata bisa menjadi salah satu alternatif pengganti garam.
"Untuk menyiasati pengurangan asupan garam atau diet rendah garam, kita dapat mengganti penggunaan sebagian garam dengan bumbu umami seperti MSG," kata Ahmad Sulaeman dilansir Antara.
Menurut Ahmad, MSG terdiri dari asam glutamat 78 persen, natrium 12 persen, dan air 10 persen, dan merupakan zat gizi.
Asam glutamat banyak terkandung dalam bahan makanan kita sehari-hari seperti telur, ikan, daging, dan juga sayuran.
"MSG bukan unsur kimia yang berbahaya. Bahan bakunya dari tetes tebu melalui proses fermentasi," kata dia.
Ia juga mengatakan, MSG juga baik sebagai pengganti garam karena bisa membuat makanan memiliki cita rasa yang tinggi, tetapi rendah garam.
"Kandungan natrium pada MSG itu hanya sepertiga kandungan natrium pada garam dapur normal, dan sudah banyak juga penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa penggunaan MSG bermanfaat untuk membantu penurunan asupan garam namun tetap menjaga palatabilitas makanannya," kata dia.
Diet rendah garam dinilai akan meningkatkan imunitas tubuh karena bisa menekan faktor pemicu penyakit degeneratif seperti hipertensi.
Guna menjaga imunitas di kala pandemi virus corona (COVID-19), Ahmad menyarankan tetap menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga teratur, serta menghindari kebiasaan merokok dan minuman alkohol.
"Ada juga yang cukup kompleks dengan menjalankan Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Namun, kita juga bisa mengurangi asupan garam atau diet rendah garam, sebagai salah satu upaya yang esensial dan cukup mudah dilakukan untuk mengurangi risiko hipertensi," kata dia.
Editor: Agung DH