tirto.id - Perekonomian dunia disambut dengan ancaman resesi global pada tahun 2023. Lantas, apakah Indonesia bisa selamat dari bencana ekonomi tersebut?
Menurut model probabilitas yang dilakukan oleh Ned Davis Research bahwa peluang terjadinya resesi global 2023 mencapai angka 98,1 persen.
Prediksi tersebut menunjukkan kemerosotan ekonomi yang parah. Melansir CNN, kondisi dengan model resesi setinggi itu terakhir terjadi pada tahun 2020 dan pada krisis keuangan global tahun 2008 dan 2009.
Apakah Indonesia Bisa Selamat dari Resesi Global 2023?
Sejumlah tokoh publik dalam negeri optimistis Indonesia bisa selamat dari resesi global 2023. Salah satu tokoh publik yang meyakini hal tersebut adalah Chatib Basri, Menteri Keuangan RI pada 2013-2014.
Melalui Siaran Pers BUMN, Chatib mengungkapkan bahwa Indonesia bisa selamat dari ancaman resesi apabila bisa mempertahankan private consumption atau konsumsi swasta di angka 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir yakin Indonesia dapat melalui resesi global 2023 karena beberapa alasan. Salah satunya adalah karena Indonesia merupakan negara pemasok sumber pangan terbesar di dunia.
Senada dengan Erick, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keyakinannya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023. Dia berharap Indonesia tidak terdampak resesi global 2023.
“Ya, kita berharap Indonesia tidak terkena dampak resesi global. Itu saja,” kata Presiden Jokowi melansir Antaranews.
Menurutnya, perekonomian Indonesia berjalan baik pada tahun 2022 dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, padahal 2022 adalah tahun turbulensi perekonomian. Oleh karena itu, Jokowi optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu mencapai angka lebih dari 5 persen di 2023.
“Saya optimis di tahun 2022 pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Kita berharap, kita doakan, tahun 2023 ini bisa di atas 5 persen lagi,” ujar Jokowi.
Alasan Kenapa Indonesia Bisa Selamat dari Resesi Global
Menurut Erick Thohir, Indonesia mempunyai empat alasan kuat untuk bisa selamat dari resesi global 2023 dan kemelut perekonomian dunia.
Alasan pertama menurut Erick Thohir adalah karena Indonesia konsisten melakukan hilirasi berbagai produk yang berasal dari sumber daya alam disertai dengan perkembangan industrialisasi.
Kedua, Indonesia sudah menjadi lumbung pangan dunia. Indonesia aktif mengekspor produk pangan ke luar negeri. Beberapa waktu lalu, Indonesia memasok kebutuhan ayam untuk Singapura, saat negara tetangga tersebut kekurangan pasokan.
"Kemarin Singapura kekurangan ayam, Indonesia yang menyelamatkan ketika Malaysia tidak mau memberikan reserve dari kebutuhan ayam. Indonesia adalah negara yang punya kekayaan agrikultur, kelautan," ujar Erick Thohir di Jakarta Convention Center, pada Selasa (11/10/2022) lalu.
Alasan ketiga, Indonesia merupakan negara dengan persentase angkatan kerja muda yang tinggi. Sebagian besar dari mereka berkerja di industri digital. Sektor yang memberikan andil besar dalam perekonomian Indonesia.
"Digital ekonomi kita kurang lebih Rp 4.500 triliun, ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara, 40 persen digital ekonomi Asia Tenggara adalah di Indonesia," kata Erick Thohir.
Keempat, Eric Thohir menjelaskan bahwa pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia cukup menjanjikan. Saat ini, sekitar 320 startup kondisi pengembalian investasinya berjalan sehat dan stabil.
"Uang yang kita taruh kembali 2-3 kali. Memang challenge-nya di startup ini banyak yang tumbuh, banyak juga yang tidak berhasil," ujar Menteri BUMN ini.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yonada Nancy