Menuju konten utama

Apakah Aneurisma Otak Berbahaya dan Bagaimana Pengobatannya?

Apakah aneurisma otak berbahaya, apa yang terjadi jika aneurisma pecah serta bagaimana pengobatan dan pencegahannya? Simak infonya di artikel Tirto berikut.

Apakah Aneurisma Otak Berbahaya dan Bagaimana Pengobatannya?
Ilustrasi Aneurisma. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Aneurisma adalah penggelembungan yang dapat terjadi di beberapa bagian tubuh, di antaranya aorta, otak, belakang lutut, usus, atau limpa.

Aneurisma otak merupakan jenis aneurisma yang paling sering terjadi. Ini merupakan penggelembungan pembuluh darah di otak akibat lemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik tertentu.

Aneurisma otak disebut juga aneurisma serebral dan dampaknya bisa membahayakan penderita.

Aneurisma otak yang pecah dapat menyebabkan kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, hingga kematian. Penyakit ini paling sering dialami oleh Wanita usia di atas 40 tahun.

Aneurisma otak terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya: berry (saccular), fusiform, mikrotik berry aneurisma.

Jenis berry aneurisma merupakan tipe yang paling sering dijumpai dengan ukurannya memiliki kisaran beberapa milimeter hingga lebih dari dua sentimeter.

Gejala yang Dirasakan Penderita Aneurisma Otak

Seperti jenis aneurisma lainnya, aneurisma otak mungkin tidak memiliki gejala apa pun jika masih berukuran kecil. Jika ukurannya membesar, penderita bisa mengalami berbagai keluhan, seperti :

  1. Nyeri dada dan punggung
  2. Denyut yang kuat di area perut
  3. Terasa kenyang walau makan hanya sedikit
  4. Mual, muntah, kepala “keliyengan”
  5. Nafas pendek dan denyut jantung cepat
  6. Kejang
  7. Mati rasa, kesemutan, atau sensasi dingin pada tangan atau kaki
  8. Kelopak mata turun (ptosis)
  9. Lemas hingga pingsan

Penyebab Aneurisma Otak

Aneurisma otak terjadi akibat dinding pembuluh darah di otak melemah atau menipis. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu:

  • Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • usia lebih dari 40 tahun.
  • Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause.
  • Memiliki riwayat cedera kepala.
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  • Menggunakan narkoba, terutama kokain.
  • merokok.
  • Riwayat keluarga dengan aneurisma otak.

Pengobatan bagi Penderita Aneurisma Otak

Langkah pengobatan tergantung pada tingkat gejala dari pasien. Pengobatan pada aneurisma otak pecah dapat memberikan obat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Pengobatan penyakit ini dengan pengobatan dan fisioterapi untuk memulihkan kondisinya.Jenis obat-obatan yang diberikan dapat berupa:

  • Obat antagonis kalsium
  • Obat Pereda nyeri
  • Obat vasopressor
  • Obat anti kejang
Dokter biasanya juga memasang selang kateter dan membuat saluran pintas untuk mengeluarkan cairan dari otak dan tulang belakang sehingga tekanan di otak akan berkurang.

Pencegahan Aneurisma Otak

Sebenarnya tidak ada obat yang bisa mencegah aneurisma otak. Namun pada penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, seperti hipertensi, dapat melakukan pencegahan secara berkala dengan kontrol rutin.

Selain itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah aneurisma otak, seperti :

  1. Berhenti merokok
  2. Tidak menggunakan narkoba.
  3. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
  4. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  5. Berolahraga secara rutin.
  6. Menjaga berat badan ideal

Baca juga artikel terkait ANEURISMA OTAK atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno