Menuju konten utama

Apa Saja Sifat-sifat Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad?

Berikut ini sifat-sifat mulia Umar bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan dalam Islam

Apa Saja Sifat-sifat Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad?
Seniman Teater Matahari mementaskan lakon Singa Padang Pasir, Umar bin Khattab di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (8/5) malam. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

tirto.id - Apa saja sifat-sifat mulia Umar bin Khattab? Umar adalah salah seorang sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menjadi khalifah kedua dalam Kekhalifahan Rasyidin. Sifat-sifat terpuji beliau kerap dipelajari sebagai teladan bagi umat Islam.

Salah satu sifat paling menonjol pada Umar bin Khattab adalah sifat pemberani dalam menghadapi orang kafir Quraisy. Beliau juga dikatakan sebagai orang terbaik kedua dalam Islam setelah Abu Bakar As-Shiddiq. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad sebagai berikut:

“Ikutilah orang-orang sesudahku dari para sahabatku, yaitu Abu Bakar dan Umar.”

Umar bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Riyaah Al-Quraisy.

Umar bin Khattab merupakan seorang pemuka Quraisy Makkah. Ia juga seorang pegulat gesit, berlaga sebagai hobi, dan nyaris tak terkalahkan.

Ketika ia masuk Islam, Umar kemudian mengajak istri-istrinya turut masuk Islam. Pada mulanya, ia memiliki 4 atau 5 orang istri yang kemudian ia ceraikan, lantaran menolak dan tidak mau ikut masuk Islam.

Sebelum menjadi pembela Islam, Umar bin Khattab merupakan seorang penentang dan pembenci ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Ia bahkan kerap mengganggu dan menyiksa orang-orang yang mengikuti Islam, terutama pada masa awal kenabian.

Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW mendambakan jika Umar masuk Islam. Hal ini didasarkan kepada keberanian dan pengaruh yang dimiliki oleh Umar bin Khattab. Nabi Muhammad SAW membayangkan dakwah Islam akan berkembang jika Umar memperoleh hidayah dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bahkan pernah memanjatkan doa yang menyebut nama Umar bin Khattab sebagai berikut:

"Ya Allah, muliakan Islam dengan salah satu dari dua orang yang Engkau cintai yaitu Abu Jahal bin Hisyam atau Umar bin Khattab,” (H.R. Ibnu Hibban).

Allah SWT kemudian menjawab doa Rasulullah SAW dengan meluluhkan hati Umar bin Khattab melalui lantunan ayat suci Al Quran yang dibaca oleh saudarinya, Fatimah bin Khattab.

Umar bin Khattab menyadari kebenaran ayat-ayat suci Al Quran dan setelahnya memilih memeluk Islam.

Sifat-sifat Terpuji Umar bin Khattab

Umar bin Khattab memiliki sifat-sifat mulia sebagai seorang tokoh yang berpengaruh di masa awal perjuangan Islam. Selanjutnya, Umar bin Khattab juga menjadi khalifah setelah Abu Bakar As-Shiddiq dalam Kekhalifahan Rasyidin.

Beberapa sifat-sifat teladan dan terpuji dari Umar bin Khattab adalah sebagai berikut:

1. Berkarakter kuat

Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang memiliki karakter tangguh dalam menegakkan kebenaran.

Ia bahkan tidak menyembunyikan keislamannya kepada para kepala suku kafir Quraisy. Keberanian Umar bin Khattab dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah sebagai berikut:

“Seseorang paling penyayang terhadap umatku adalah Abu Bakar; orang yang paling teguh berpegang pada agama Allah adalah Umar,” (H.R. Ibnu Majah).

2. Rasa tanggung jawab

Umar bin Khattab memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Semasa memimpin, Umar bin Khattab kerap mengubah penampilannya, menyamar menjadi rakyat jelata, dan berkeliling kota untuk mengetahui keadaan rakyatnya.

Rasa tanggung jawab dari Umar bin Khattab dijelaskan dalam sebuah riwayat sebagai berikut:

“Suatu hari Ali melihat Umar bergegas lewat. Dia bertanya ke mana dia pergi. Umar berkata:

'Saya menangkap salah satu unta amal yang telah melarikan diri.' Dia juga berkata: 'Jika seekor kambing hilang di tepi [sungai] Efrat, Umar akan bertanggung jawab atasnya pada hari kiamat',” (Riwayat Ibnu Al-Jauzi).

3. Pandai dan berpengetahuan

Umar bin Khattab memiliki banyak pengetahuan dari Nabi Muhammad SAW. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari:

“Ketika saya sedang tidur, saya melihat diri saya minum [yaitu susu], dan saya sangat puas sehingga saya melihat susu mengalir melalui kuku saya.

Kemudian saya berikan (susu) kepada Umar. Mereka (yaitu para sahabat Nabi) bertanya: 'Apa yang Anda tafsirkan?' Dia SAW berkata: 'Pengetahuan',” (H.R. Bukhari)

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi