tirto.id - Gotong royong merupakan kearifan lokal asli Indonesia. Saking lekatnya gotong royong dengan budaya Indonesia, presiden Soekarno pernah berujar bahwa apabila Pancasila diperas, intinya hanya satu: gotong royong! Lantas, apa saja manfaat gotong royong dan contoh bentuknya di kehidupan sehari-hari.
Perilaku gotong royong mencerminkan nilai-nilai kolektif yang dipegang erat rakyat Indonesia. Mereka bekerja bersama-sama dan menikmati hasilnya pun bersama-sama secara adil.
Usaha gotong royong dilakukan tanpa pamrih dan sukarela menurut batas kemampuannya masing-masing. Peribahasa yang menggambarkan gotong royong adalah ungkapan "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing".
Sosiolog kenamaan Indonesia Koentjaraningrat menyatakan bahwa gotong royong adalah pengerahan tenaga manusia tanpa bayaran untuk suatu proyek atau pekerjaan yang bermanfaat bagi umum dan berguna bagi pembangunan.
Nilai penting gotong royong menunjukkan jati diri manusia Indonesia sebagai homo socius, manusia yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya. Pada dasarnya, suatu masyarakat saling bergantung pada masyarakat lain, gotong royong adalah pengejawantahan dari hal tersebut.
Melalui gotong royong juga, seorang warga akan berinteraksi dengan orang lain. Mereka menyesuaikan dirinya dengan nilai-nilai masyarakat, serta menjaga hubungan baik dengan sesamanya.
Manfaat Gotong Royong
Gotong royong memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Perilaku ini sangat erat dengan nilai-nilai kolektif ke-Indonesiaan, misalnya rasa kebersamaan, persatuan, rela berkorban, hingga sikap saling tolong-menolong.
Supandi, dkk. dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2017) menuliskan sejumlah manfaat gotong royong sebagai berikut:
- Memperingan, mempermudah, dan mempercepat suatu pekerjaan. Pekerjaan berat menjadi ringan. Pekerjaan mudah cepat diselesaikan.
- Mempererat rasa persaudaraan, persatuan, dan kesatuan di lingkungan masyarakat.
- Memperkuat silaturahmi, persamaan, dan kesamaan antarwarga.
- Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Contoh Bentuk Gotong Royong di Kehidupan Sehari-hari
Saat ini, gotong royong lebih kerap ditemui di perdesaan daripada di perkotaan.
Lazimnya, untuk merawat fasilitas umum, masyarakat desa belum membayar pekerja khusus untuk mengerjakannya.
Maka dari itu, mereka bergotong royong menjaga fasilitas tersebut, seperti membersihkan jalan, selokan, membangun rumah ibadah, dan sebagainya.
Sejak dahulu, gotong royong sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia dari berbagai belahan daerah. Istilahnya berbeda-beda seperti sabillulungan atau liliuran (Jawa Barat), sambatan (Jawa Tengah), subak (Bali), mapalus (Minahasa), long tinolong (Madura), marsiurupan (Tapanuli), masohi (Ambon), pawonda (Sumbawa), hingga julojulo (Sumatera Barat).
Berikut ini contoh bentuk-bentuk gotong royong yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
1. Kerja bakti memperbaiki atau membersihkan jalan.
2. Kerja bakti memperbaiki atau membersihkan selokan.
3. Membangun atau memperbaiki rumah ibadah.
4. Membantu orang hajatan, mulai dari memasakkan makanan, membangun tenda, dan sebagainya.
5. Kerja bakti di lingkungan RT/RW, di sekolah, hingga di kantor-kantor.
Editor: Iswara N Raditya