tirto.id - Work from home (WFH) atau bekerja dari rumah saat ini masih menjadi tren dan banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak adanya pandemi COVID-19.
Bekerja dari rumah bertujuan untuk mencegah kerumunan di tempat kerja dan menjaga jarak secara fisik sehingga mengurangi rantai penyebaran virus.
Selama WFH, banyak muncul masalah kesehatan lain di antaranya sakit atau nyeri punggung dan leher karena peralatan bekerja yang kurang memadai di rumah.
Hal ini disebabkan karena kebanyakan orang sudah terbiasa bekerja di kantor dengan fasilitas dan peralatan yang memadai.
Dikutip dari laman Health Matters, dokter K Daniel Riew, ahli bedah ortopedi di NewYork-Presbyterian Och Spine Hospital mengungkapkan bahwa sebagian besar kantor memiliki meja dan kursi yang dirancang untuk mencegah ketegangan punggung dan leher saat bekerja.
Namun kini orang-orang harus menggunakan meja makan, sofa, atau bahkan tempat tidur sebagai tempat kerjanya.
Terlebih orang-orang yang mungkin tidak dapat berolahraga secara teratur karena pusat kebugaran tutup, sehingga meningkatkan risiko masalah tulang belakang.
Dilansir dari Antara News, dokter Didik Librianto, spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), juga mengatakan bahwa selama WFH banyak orang mengalami masalah di tulang leher, punggung tengah, atau pinggang.
Masalah-masalah kesehatan tersebut muncul karena area itu menjadi daerah yang paling banyak mendapat tekanan saat seseorang terlalu lama diam dalam satu posisi yang sama.
Dibandingkan dengan tulang lain, tulang leher memiliki ukuran yang lebih kecil dan fleksibel namun lebih rentan cedera ringan.
Didik juga memaparkan keluhan yang biasanya ditimbulkan pada tulang leher di antaranya leher pegal, kaku leher, sakit leher lokal atau menjalar, leher bungkuk, gangguan keseimbangan, hingga kelemahan anggota gerak.
Berikut ini merupakan tips atau cara mengatasi leher yang sering bermasalah saat WFH:
- Jangan duduk dengan posisi yang sama selama berjam-jam
Menurut laman UTSouthwestern Medical Center, rata-rata seseorang duduk sembilan jam per hari untuk bekerja.
Duduk selama itu dianggap 2 kali lipat memicu risiko diabetes tipe-2 dan meningkatkan risiko penyakit 10 hingga 20 persen.
Bahkan ketika seseorang duduk dengan posisi yang benar juga tidak boleh dilakukan selama berjam-jam. Oleh karena itu, mengubah-ubah posisi duduk memang diperlukan, karena dengan-ubah posisi duduk otomatis kita akan bergerak dan mengurangi risiko nyeri.
Kita dapat terus beralih berbeda antar kursi atau tempat duduk yang berbeda. menggunakan meja berdiri dalam beberapa jam setiap hari bekerja juga baik untuk kesehatan.
- Jangan duduk di sofa
Ketika duduk di sofa atau bahkan tempat tidur, kita tidak akan mendapatkan posisi duduk yang benar. Banyak orang yang duduk menempatkan posisi leher condong ke depan dengan menonjolkan kepala ke depan.
Menurut Times of India, duduk dengan cara tersebut artinya memberikan tekanan yang besar pada tulang belakang dan leher.
Jika kita terus-terusan duduk dan membiarkannya untuk jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan penyakit kronis.
Posisi duduk yang baik menurut Health Matters, yaitu posisi pinggul dan lutut yang sejajar, bahu harus rileks jauh dari telinga, siku di samping dan ditekuk sekitar 90 derajat, dan kepala menghadap ke depan tanpa ke depan.
- Duduk dengan nyaman
Buatlah tempat duduk senyaman mungkin. Kita dapat menambahkan bantal di bawah untuk duduk atau mengalungkan handuk yang halus di bagian belakang kursi untuk menambah kenyamanan duduk.
Hal ini tentu saja tidak sepenuhnya sepenuhnya mengaktifkan kursi kantor yang ideal, tetapi setidaknya akan membuat bekerja dari rumah lebih nyaman.
Duduk dengan nyaman adalah menggunakan otot-otot di sekitar leher dan punggung secara efisien dan tidak memerlukan banyak kerja otot untuk mempertahankan posisi itu.
- Jangan duduk terlalu lama, bangun dan lakukan peregangan
Kurang bergerak dapat menyebabkan penambahan berat badan dan kehilangan otot. Pada saat yang sama, itu menyebabkan atau nyeri otot dan sendi yang ada. Usahakan jangan duduk selama lebih dari 45 menit, bangun dan bergeraklah.
lakukan peregangan atau pemanasan sederhana untuk meningkatkan sirkulasi tubuh. Ada banyak latihan sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk memperkuat tulang belakang.
Health Mattersjuga menuliskan bahwa rehat mikro selama 30 detik dan mengubah posisi dari duduk lalu berdiri singkat atau melengkungkan punggung beberapa kali duduk dapat membantu menghilangkan tekanan.
- Atur peralatan bekerja senyaman mungkin
Seseorang perlu melakukan perubahan kecil untuk mencegah permasalahan ketika bekerja dari rumah. Laman indiatimes.com memberikan tips, yakni layar laptop harus tepat dan sejajar dengan mata kita.
Sedikit meninggikan layar laptop bertujuan agar Anda tidak menundukkan leher. Anda dapat menopang laptop dengan buku untuk mencapai ketinggian optimal.
Kedua, Anda juga dapat mencoba memperbesar ukuran font atau hurufuntuk menghindari penyakit pada mata atau bahkan memasang filter cahaya biru di layar.
Pastikan juga pencahayaan yang baik di ruang kerja agar kita perlu mendekatkan mata pada layar saat bekerja dan membuat mata semakin tegang.
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Yandri Daniel Damaledo