Menuju konten utama

Apa itu Transfusi Trombosit dan Kapan Perlu Dilakukan?

Mengenal transfusi trombosit, kapan perlu dilakukan dan apa saja langkah-langkahnya?

Apa itu Transfusi Trombosit dan Kapan Perlu Dilakukan?
Ilustrasi Tranfusi Trombosit. foto/istockphoto

tirto.id - Tidak banyak orang yang tahu soal adanya sistem pengobatan dengan transfusi trombosit. Sama dengan proses transfusi darah, transfusi trombosit memungkinkan seseorang untuk menerima donor trombosit yang cocok dari orang lain untuk menunjang kesehatannya.

Transfusi trombosit ini pun juga dikenal dengan istilah platelet transfusion. Platelet atau trombosit merupakan sel kecil berbentuk menyerupai cakram yang memiliki peran penting dalam membantu pembekuan darah dan menghentikan pendarahan.

Dikutip dari The Royal Children’s Hospital Melbourne, trombosit akan teraktivasi dan berubah bentuk ketika terjadi kerusakan pada endotel vaskuler. Trombosit lah yang akan menyumbat kerusakan tersebut.

Kapan Transfusi Trombosit Dilakukan?

Umumnya, transfusi trombosit dilakukan untuk mencegah atau mengobati pendarahan pada orang dengan jumlah trombosit rendah dan seseorang yang memiliki fungsi trombosit yang buruk, sebagaimana ditulis dalam Perbankan Darah dan Pengobatan Transfusi: Prinsip dan Praktek Dasar karya Christopher D. Hilyer.

Tak hanya itu, proses transfusi ini juga sering dilakukan pada orang yang menjalani kemoterapi kanker.

Pasien kanker sangat mungkin untuk menerima donor trombosit jika sumsum tulang mereka tidak cukup memproduksi banyak trombosit. Hal tersebut dapat terjadi ketika sumsum tulang belakang rusak oleh kemo atau terapi radiasi.

Ketika melakukan kemoterapi kanker, pasien akan menjalani serangkaian tes darah rutin termasuk pemeriksaan jumlah sel darah dalam darah.

Tes ini akan menghitung keseluruhan darah lengkap termasuk trombosit. Jumlah trombosit normal pada orang dewasa adalah antara 150.000 hinga 400.000 trombosit per mikroliter (mcL) darah. Risiko pendarahan akan meningkat saat trombosit turun di bawah angka tersebut.

Tanda jumlah trombosit yang rendah antara lain sebagai berikut menurut situs MacMillan:

  • Mimisan
  • Gusi berdarah
  • Haid yang deras
  • Memar pada kulit
  • Bercak darah kecil di bawah kulit

Selain karena kemoterapi kanker, orang yang menerima trombositopenia juga sangat mungkin untuk menerima donor trombosit.

Trombositopenia adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki jumlah trombosit darah yang rendah. Kondisi ini mungkin terjadi akibat adanya kelainan sumsum tulang seperti leukemia atau masalah pada sistem kekebalan.

Akan tetapi, trombositopenia juga mungkin terjadi akibat efek samping dari minum obat tertentu. Penyakit ini dapat diderita oleh anak-anak dan orang dewasa.

Sebagaimana tertulis dalam Mayo Clinic, beberapa gejala trombositopenia antara lain sebagai berikut:

  1. Memar yang berlebihan
  2. Pendarahan superfisial ke dalam kulit yang muncul sebagai bintik-bintik ungu kemerahan berukuran pintpoint
  3. Pendarahan berkepanjangan akibat luka
  4. Pendarahan dari gusi atau hidung
  5. Darah dalam urine atau tinja
  6. Arus menstruasi yang deras
  7. Kelelahan
  8. Limpa membesar

Langkah Transfusi Trombosit

Sebelum melakukan donor trombosit, dokter akan menjelaskan mengapa donor tersebut harus dilakukan. Biasanya, pasien akan diberikan formulir sesuai aturan dari masing-masing instansi kesehatan yang menyatakan setuju untuk melakukan transfusi tersebut.

Trombosit akan diberikan melalui infus ke salah satu pembuluh darah. Perawat akan memasukkan jarum yang disebut kanula ke pembuluh darah di lengan atau tangan, lalu dihubungkan ke infus.

Jika pasien memiliki jalur sentral atau jalur PICC untuk perawatan lain, perawat akan menghubungkannya ke infus.

Transfusi tersebut biasanya memakan waktu 15 hingga 30 menit. Di sisi lain, Anda akan mendapatkan infus di klinik rawat jalan usai melakukan transfusi, atau menjadi pasien rawat inap dalam satu hari agar kondisi dapat dipantau dengan mudah.

Transfusi ini pun dapat meningkatkan jumlah trombosit dalam darah secara langsung. Akan tetapi, manfaat ini mungkin hanya sementara bagi beberapa orang tergantung pada keparahan kondisi masing-masing individu.

Baca juga artikel terkait TROMBOSIT atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno