Menuju konten utama

Apa Itu The Flour Massacre di Gaza dan Kondisi Palestina Terkini

Apa itu the flour massacre yang terjadi di Gaza ? Kondisi terkini Gaza ketika menghadapi the flour masscre pada Kamis (29/2/2024).

Apa Itu The Flour Massacre di Gaza dan Kondisi Palestina Terkini
Warga Palestina yang terluka Rumah sakit Ahli Arab di rumah sakit al-Shifa, menyusul serangan udara Israel, di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Selasa, 17 Oktober 2023. (AP Photo/Abed Khaled)

tirto.id - The flour massacre yang dilakukan Palestina di Gaza Palestina sedang menjadi sorotan dunia saat ini. Apa itu the flour massacre di Gaza? Bagaimana kondisi Palestina terkini?

Kekejaman Israel di Palestina masih berlangsung hingga hari ini. Upaya mereka untuk membantai warga Palestina sampai pada cara yang sangat licik dan keji, disebut dengan the flour massacre.

The flour massacre apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “pembantaian tepung”. Ini merujuk pada peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh Israel ketika warga Palestina berkumpul untuk mendapatkan bantuan pangan berupa tepung.

Al Jazeera melaporkan, pembantaian yang terjadi pada Kamis, 29 Februari 2024 di barat daya Kota Gaza itu telah menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan 700 lainnya terluka.

Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Kamis mengatakan sedikitnya 112 orang tewas dan lebih dari 750 lainnya terluka, dan Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk apa yang disebutnya sebagai "pembantaian" berdarah dingin.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari "perang genosida" Israel yang sedang berlangsung. Kementerian tersebut meminta masyarakat internasional untuk "segera melakukan intervensi" untuk melakukan gencatan senjata sebagai "satu-satunya cara untuk melindungi warga sipil".

Kondisi Palestina Terkini Ketika The Flour Massacre Terjadi

Di tengah serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh Israel, Gaza juga menghadapi bencana kelaparan yang sangat parah, kondisi ini dikatakan belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada Kamis pagi warga Gaza berkumpul di Jalan al-Rashid, di mana truk-truk bantuan yang membawa tepung diyakini sedang dalam perjalanan.

"Kami pergi untuk mengambil tepung. Tentara Israel menembaki kami. Ada banyak martir di tanah dan sampai saat ini kami menarik mereka. Tidak ada pertolongan pertama," kata seorang saksi mata.

Melaporkan dari tempat kejadian, Ismail al-Ghoul dari Al Jazeera mengatakan bahwa setelah melepaskan tembakan, tank-tank Israel bergerak maju dan melindas banyak korban yang tewas dan terluka. "Ini adalah pembantaian, di atas kelaparan yang mengancam warga Gaza," katanya.

Fares Afana, kepala layanan ambulans di Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza, mengatakan petugas medis menemukan "puluhan atau ratusan" mayat tergeletak di tanah ketika mereka tiba di lokasi kejadian.

Dia mengatakan beberapa korban luka harus dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan gerobak keledai karena tidak ada cukup ambulans untuk membawa semua korban tewas dan terluka.

Sementara itu, rumah sakit di Gaza utara, sebagian besar tidak berfungsi karena serangan Israel yang berulang kali, dilaporkan tidak mampu menangani arus besar pasien.

Ahmad, seorang pria berusia 31 tahun yang hanya menyebutkan nama depannya, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa truk-truk bantuan mencapai jalan pada pukul 4 pagi, dan pasukan Israel menembaki orang-orang yang mendekati truk itu. Ahmad tertembak di bagian lengan dan kaki.

"Penembakan itu tidak pandang bulu, orang-orang ditembak di kepala, di kaki, di perut," katanya. "Satu orang menjadi martir, kemudian dilindas tank."

Militer Israel menuduh warga Palestina bertanggung jawab atas aksi penumpasan massal tersebut, dengan mengatakan: "warga mengepung truk-truk itu dan menjarah pasokan yang dikirim. Sebagai akibat dari aksi saling dorong, terinjak-injak dan dilindas oleh truk-truk tersebut, puluhan warga Gaza tewas dan terluka.

" Mereka merilis rekaman udara yang menunjukkan warga Palestina yang putus asa berkumpul di sekitar truk-truk tersebut.

Namun, di samping kesaksian para saksi mata, rekaman video dengan jelas menunjukkan adanya tembakan-tembakan yang dilancarkan selama insiden tersebut.

Seorang juru bicara kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa banyak dari korban tewas tertimpa truk-truk itu sendiri.

"Truk-truk bantuan kewalahan menghadapi orang-orang yang berusaha menjarah dan para sopir menabrak kerumunan orang, yang pada akhirnya menewaskan puluhan orang," ujar juru bicara tersebut, Avi Hyman.

Seorang pemuda Palestina yang termasuk di antara korban luka-luka menceritakan tentang suasana yang kacau.

"Ada kerumunan orang, tetapi (pasukan) penjajah terus menembaki kami," kata pria tersebut kepada AFP sambil berbaring di lantai yang kotor dan penuh sesak di Rumah Sakit Kamal Adwan ketika menunggu perawatan.

Kamel Abu Nahel, yang kakinya terlindas salah satu truk, mengatakan: "Jika Anda ingin mengirimkan bantuan seperti itu kepada kami, jangan kirimkan."

"Kami sangat ingin mendapatkan tepung untuk anak-anak kami," tambahnya.

Baca juga artikel terkait GENOSIDA WARGA PALESTINA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra