Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Apa Itu Sosiolinguistik, Pengertian dan Fungsinya?

Berikut adalah penjelasan mengenai sosiolinguistik. Sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat.

Apa Itu Sosiolinguistik, Pengertian dan Fungsinya?
Ilustrasi buku di perpustakaan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sosiolinguistik adalah ilmu yang bersifat interdisipliner atau gabungan dua disiplin ilmu yaitu sosiologi dan linguistik. Ilmu ini menjelaskan kemampuan manusia dalam menggunakan aturan berbahasa secara tepat dalam situasi yang berbeda-beda.

Pengertian sosiolinguistik menurut para ahli

Dalam buku Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa (1994) karya Mustakim, dinyatakan dalam kegiatan berbahasa, pilihan kata adalah hal yang sangat penting sebab pilihan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan.

Kesalahpahaman informasi dan rusaknya situasi komunikasi juga sering disebabkan oleh penggunaan pilihan kata yang tidak tepat. Perbedaan pemilihan kata dapat menimbulkan kesan dan efek komunikasi yang berbeda.

Jika individu memakai dua bahasa atau lebih dalam suatu masyarakat, maka terjadi kontak bahasa dengan segala gejala peristiwa kebahasaan. Pada peristiwa itu dapat berlaku ilmu sosiologi sebagai ilmu yang interdisiplin, ragam bahasa, pilihan kata, dan dwi kebahasaan atau bisa disebut juga sosiolinguistik.

Menurut definisi dari Paul Ohoiwutun dalam buku Sosiolinguistik (1997), sifat interdisipliner sosiolinguistik berusaha menjelaskan kemampuan manusia dalam menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi yang bervariasi.

Sedangkan Abdul Chaer dan Leonie Agustina dalam buku Sosiolinguistik: Perkenalan Awal (1995), mengatakan bahwa sosiolinguistik berhubungan dengan perincian-perincian pemakaian bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau dialek dalam budaya tertentu, pilihan pemakaian bahasa atau dialek tertentu yang dilakukan oleh penutur, topik dan latar pembicaraan.

Lebih jauh, masih dalam buku yang sama, didefinisikan sosiolinguistik sebagai bidang antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya penggunaan bahasa itu dalam masyarakat.

Janet Holmes dalam An Introduction To Sociolinguistic (1995) menulis “sosiolinguitic study the relationship between language and society” (sosiolinguistik mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat).

Penelitian bahasa dengan tinjauan sosiolinguistik memperhatikan faktor sosial apa saja dalam masyarakat yang mempengaruhi pemakaian bahasa. Faktor sosial tersebut adalah:

  • Status sosial;
  • Tingkat pendidikan;
  • Umur;
  • Tingkat ekonomi;
  • Agama;
  • Jenis kelamin, dan lain-lain.

Tak hanya itu, bahasa yang digunakan umumnya dipengaruhi oleh faktor situasional, seperti: siapa yang berbicara, bagaimana bentuk bahasanya, kepada siapa, di mana, kapan, dan mengenai masalah apa.

Bahasa dalam studi sosiolinguistik tidak hanya dipandang sebagai struktur saja, tetapi juga dipandang sebagai sistem sosial, sistem komunikasi dan bagian dari kebudayaan masyarakat tertentu.

Ragam Bahasa

Suwito dalam buku Sosiolinguistik terbitan Sebelas Maret University Press tahun 1991 menulis bahwa ragam bahasa adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjuk salah satu dari sekian variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Martin Joos dalam buku yang sama memerinci ragam bahasa seperti berikut:

  • Ragam beku (frozen): merupakan ragam bahasa yang resmi, untuk situasi yang khidmat dan upacara-upacara resmi.
  • Ragam resmi (formal): merupakan ragam bahasa dipakai dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas, surat-surat dinas dan lain lain.
  • Ragam usaha (consultative): merupakan ragam bahasa untuk transaksi bisnis, rapat-rapat di dunia usaha.
  • Ragam santai (casual): merupakan ragam bahasa untuk kegiatan yang sifatnya santai, rileks.
  • Ragam akrab (intimate): merupakan ragam bahasa untuk pergaulan rumah tangga (antar anggota keluarga).

Sementara Mustakim membagi ragam bahasa dalam tiga jenis yaitu:

  • Ragam bahasa dilihat dari segi sarana pemakaiannya: ragam lisan dan ragam tulisan.
  • Ragam bahasa dilihat dari situasi: menjadi ragam resmi atau ragam formal serta ragam tak resmi atau ragam informal.
  • Ragam bahasa dilihat dari bidang pemakaian bahasa yang berbeda.

Kesimpulannya, ragam bahasa merupakan variasi pemakaian bahasa dalam suatu masyarakat yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi suatu masyarakat tertentu.

Pilihan Kata

Kata adalah salah satu unsur bahasa yang penting. Komunikasi dengan bahasa pasti menggunakan kata-kata yang dirangkai hingga utuh dan dapat dimengerti oleh lawan bicara. Pilihan kata yang tidak tepat selain dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa, juga dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan dan kesalahpahaman.

Pilihan kata sering disebut diksi. Diksi jauh lebih luas maknanya dari pada jalinan kata. Zaenal Arifin dan Amran Tasai dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh Akademika Pressindo tahun 2000 menulis bahwa diksi mempunyai maksud memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.

Fungsi sosiolinguistik

Bahasa dalam sosiolinguistik tidak hanya dipandang sebagai struktur saja, tetapi juga sebagai sistem sosial, sistem komunikasi dan bagian dari kebudayaan masyarakat tertentu. Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa dalam suatu masyarakat yang berbeda-beda.

Secara umum, fungsi sosiolinguistik adalah untuk mempelajari ragam bahasa, pilihan kata, dan pemakaian kata yang tepat dengan situasi, kondisi dan berbagai faktor lain yang dimiliki lawan bicara, agar tidak terjadi ketidakefisiensian, kesalahpahaman, dan berbagai masalah bahasa lainnya.

Baca juga artikel terkait LINGUISTIK atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Alexander Haryanto