tirto.id - Denny Caknan, penyanyi yang terkenal lewat sejumlah tembang Jawa, dianggap menerapkan model perilaku patriarki terhadap istrinya, Bella Bonita. Apa itu makna patriarki dalam sebuah keluarga?
Viral di media sosial X atau dulu Twitter terkait potongan video pasangan Denny Caknan dan Bella Bonita yang menghadiri acara podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier.
Dalam potongan video tersebut, Deddy Corbuzier sempat menanyakan terkait rencana keduanya untuk mengurusi anak, apakah akan menggunakan baby sitter.
Sempat dijawab belum tahu, Denny Caknan menyatakan ingin mengurus sendiri agar sang istri, Bella Bonita tidak ikut konser.
Namun, Bella seolah kaget dengan jawaban Denny dan memintakan untuk serius. Dalam lanjutan percakapan itu, Denny kembali menegaskan agar Bella mengurus sendiri anaknya tanpa melibatkan seorang pengasuh bayi.
Melihat jawaban tersebut, warganet kemudian menganggap Denny Caknan termasuk tipe patriarki. Salah satu komentar menuliskan bahwa Denny adalah tipe cowok patriarki yang ingin selalu dilayani seperti raja.
Selain itu, warganet tersebut juga menuding Denny Caknan adalah tipe orang yang mau istrinya selalu menuruti hingga tidak bisa mengungkapkan pendapatnya.
Hingga berita ini ditulis, postingan video yang diunggah akun @wonaekoyang via X itu sudah tayang 8,8 juta kali dan mendapatkan komentar sebanyak 1.550 buah serta diretweet hampir 6 ribu kali.
Pengertian Sistem Patriarki dalam Keluarga
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang diakses secara daring atau online, patriarki mempunyai pengertian perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu.
Sementara dalam jurnal Budaya Patriarki dan Kesetaraan Gender oleh Luthfia Rahma Halizah dan Ergina Faralita yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Februari 2023, patriarki juga memiliki makna tata kekeluargaan yang sangat mementingkan garis keturunan bapak.
Patriarki menggambarkan sistem sosial dengan menempatkan laki-laki sebagai kelompok yang dominan dalam mengendalikan kekuasaan terhadap kelompok perempuan.
Hal ini kemudian menyebabkan terdapat kepercayaan bahwa laki-laki mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada perempuan hingga membuat perempuan wajib mengikuti arahan laki-laki.
Sistem patriarki membuat laki-laki sebagai pemegang kekuasaan penuh dan mendominasi dalam peran kepemimpinan, moral, hak sosial, dan atas properti.
Di lingkungan keluarga, masih menurut hasil dan pembahasan jurnal yang sama, seorang suami atau ayah mempunyai kekuasaan terhadap perempuan, anak, dan harta benda.
Sikap tersebut turut mempengaruhi sejumlah hal, seperti terkait kebijakan dalam memperlakukan perempuan hingga membuat seorang perempuan merasa memiliki batasan dalam membuat keputusan dan kebijakan.
Di Indonesia, sistem patriarki sudah menjadi budaya. Laki-laki dianggap superior dan perempuan harus tetap di rumah, hingga identik dengan istilah "dapur, sumur, dan kasur".
Sistem patriarki ini kemudian merupakan salah satu sistem yang ditentang oleh para feminis, karena patriarki memandang perempuan hanya berfungsi reproduktif saja.
Perempuan dianggap hanya mampu berada di rumah untuk hamil, melahirkan, mengasuh anak atau mengerjakan pekerjaan domestik saja, padahal perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki.