Menuju konten utama

Apa itu Migrasi Penduduk: Jenis, Penyebab dan Dampaknya?

Migrasi adalah peristiwa perpindahan penduduk suatu tempat ke tempat lain untuk tujuan menetap di suatu negara.

Apa itu Migrasi Penduduk: Jenis, Penyebab dan Dampaknya?
Ilustrasi Imigrasi di AS. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Migrasi merupakan istilah yang digunakan untuk peristiwa perpindahan penduduk suatu tempat ke tempat lain untuk tujuan menetap melalui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian suatu negara.

Dikutip dari jurnal berjudul Migrasi dan Kewarganegaraan oleh Made Nurmawati, istilah migrasi berasal berasal dari Bahasa Latin “migratio” yang berarti perpindahan penduduk antarnegara.

Namun, hal ini tidak hanya perpindahan dari negara satu ke negara saja, melainkan perpindahan penduduk dari tempat satu (negara dan sebagainya) ke tempat lain (negara dan sebagainya).

Hal ini juga dijelaskan dalam Pasal 1 UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Berdasarkan UU tersebut, keimigrasian diartikan sebagai ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara.

Berdasarkan modul terbitan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018 berjudul Antara Aku dan Indonesia, migrasi dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi Internasional dibagi lagi menjadi tiga:

  1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
  2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
  3. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
2. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Sama halnya dengan migrasi international, migrasi nasional dibagi lagi menjadi dua, yakni urbanisasi dan transmigrasi.

a. Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut ini:

  • Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi.
  • Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Ingin mencari pengalaman di kota.
  • Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya.

b. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia.

  • Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.
  • Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam.
  • Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri.
  • Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam provinsi atau pulau yang sama.

3. Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.

4. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.

Penyebab orang memilih untuk bermigrasi yaitu faktor ekonomi, dengan alasan ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat baru. Selain itu, berbagai faktor lain juga menjadi alasan untuk berpindah tempat, di antaranya.

  • Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
  • Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
  • Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat.
  • Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
  • Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA.
  • Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Faktor sosial seperti adanya perkawinan campuran.

Baca juga artikel terkait MIGRASI atau tulisan lainnya dari Versatile Holiday Lado

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Versatile Holiday Lado
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Alexander Haryanto