tirto.id - Mata minus adalah kondisi mata yang kemampuan melihatnya lebih baik apabila objek yang dilihat berada dalam jarak dekat.
Bila digunakan untuk melihat jarak jauh, maka penglihatannya akan buram dan objek yang dilihat menjadi tidak jelas.
Mata minus termasuk salah satu jenis gangguan penglihatan yang juga sering disebut dengan istilah miopia atau rabun jauh. Gangguan penglihatan ini terjadi ketika pertumbuhan bola mata lebih cepat dari seharusnya.
Sementara itu, mata minus bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak kecil. Namun ketika seorang anak kecil mengalami mata minus, maka pertumbuhan miopianya akan berlangsung lebih cepat.
Pasalnya anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan sehingga matanya pun mengalami pertumbuhan yang cepat pula.
Apa Penyebab Mata Minus?
Ada dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya mata minus, yaitu faktor genetik atau keturunan dan juga faktor lingkungan atau kebiasaan. Berikut penjelasannya.
- Faktor genetik
Seorang anak beresiko mengalami mata minus hingga 3 kali lipat apabila salah satu orang tuanya memiliki mata minus.
Jika kedua orang tuanya sama-sama menderita rabun jauh, maka anaknya akan 6 kali lipat beresiko mengalami mata minus.
- Faktor lingkungan/ kebiasaan
Contohnya adalah orang yang membaca buku terlalu dekat atau bekerja di depan layar komputer/ laptop dalam jangka waktu lama.
Sementara itu, saat ini gawai seperti smartphone memberikan banyak kemudahan dalam penggunaannya. Alhasil tak sedikit orang yang kecanduan memakai smartphone, baik dengan penglihatan jarak dekat atau bahkan ketika dalam kondisi ruangan yang minim cahaya.
Cara Mencegah dan Memperlambat Mata Minus
Mengutip Direktorat P2PTM Kemenkes RI, berikut beberapa cara untuk mencegah sekaligus memperlambat mata minus:
1. Jika merasa mengalami gejala mata minus seperti penglihatan buram atau kesulitan melihat objek yang jauh, segera periksakan mata dan jangan menunda pakai kacamata. Pakailah kacamata sesuai besaran minusnya agar miopia tidak bertambah parah.
2. Jika harus bekerja di depan layar dan dalam penglihatan jarak dekat (screen time), upayakan tidak lebih dari tiga jam setiap harinya.
3. Ketika bekerja di depan layar atau memakai komputer, usahakan duduk dalam posisi yang baik dan benar. Terapkan aturan 20-20-20 untuk menghindari kelelahan mata.
Aturan 20-20-20: setiap 20 menit yang dihabiskan untuk melihat layar komputer, istirahatkan mata selama 20 detik dengan cara melihat objek yang jauh atau minimal berjarak 20 kaki (6 meter)
4. Batasi atau meminimalisir penggunaan gawai, terutama pada anak-anak dan usia remaja.
5. Hindari memakai gawai 3 jam sebelum tidur.
6. Perbanyak aktivitas di luar rumah (outdoor) tanpa gawai, setidaknya selama 90 menit setiap hari untuk mengurangi resiko terkena mata minus.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yandri Daniel Damaledo