tirto.id - Detoksifikasi menjadi cara yang diyakini bisa membuang racun di dalam tubuh. Ada banyak cara yang diterapkan seperti berpuasa, mengonsumsi suplemen tertentu, hingga pergi ke sauna.
Hanya saja, pilihan untuk melakukan detox sebaiknya tetap memperhatikan faktor keamanan bagi tubuh.
MengutipMedical News Today, kebiasaan seseorang sebenarnya dapat diubah sedemikian rupa untuk mendukung sistem detoksifikasi harian pada tubuh. Dengan demikian, racun-racun yang diproduksi tubuh setiap hari bisa dibuang secara rutin.
Manfaat detoksifikasi akhirnya membantu tubuh lebih sehat dan terhindar dari berbagai serangan penyakit.
Racun adalah bentuk polutan yang dapat berdampak negatif untuk kesehatan. Tubuh secara teratur akan mengeluarkannya dengan dibantu liver, ginjal, sistem pencernaan, hingga kulit.
Oleh sebab itu, sistem harian yang sudah berjalan ini sebaiknya turut didukung dengan kebiasaan baik pula untuk meringankan kerja organ tersebut.
Cara detoksifikasi lewat kebiasaan sehat
Kebiasaan sehat yang dilakukan setiap hari dapat membantu kerja sistem detoksifikasi berjalan optimal. Situs Healthlinemengemukakan, berbagai kebiasaan berikut dapat menjadi solusi tubuh bebas racun, yaitu,
1. Jauhi minuman beralkohol
Minuman beralkohol akan dimetabolisme oleh liver hingga 90 persennya. Enzim dari liver melakukan metabolisme alkohol menjadi asetaldehida yang diketahui merupakan senyawa pemicu kanker.
Acetaldehyde adalah racun bagi tubuh yang harus dihindari, sekali pun liver juga akan berusaha menetralkannya menjadi asetat.
2. Dapatkan tidur berkualitas setiap hari
Tidur berkualitas berguna bagi kesehatan tubuh dan secara alami mendukung sistem detoksifikasi. Tidur membantu otak mengatur dan mengembalikan kemampuannya dalam menyingkirkan sampah racun tubuh yang diproduksi seharian.
3. Minum banyak air
Minum air putih memberikan banyak manfaat seperti mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, hingga membantu melancarkan pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan.
Di samping itu, air juga berguna bagi tubuh dalam mendetoks racun yang ada, lalu membuangnya lewat urin, keringat, dan napas.
4. Kurangi gula dan makanan olahan
Mengonsumsi gula dan makanan olahan secara berlebihan dikaitkan dengan hadirnya berbagai penyakit kronis.
Misalnya penyakit jantung, kanker, sampai diabetes. Saat organ tubuh sakit maka kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi tidak berjalan optimal.
5. Konsumsi makanan kaya antioksidan
Antioksidan dengan mudah bisa ditemukan dalam buah dan sayuran. Antioksidan membantu mengatasi zat radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan tubuh.
6. Konsumsi makanan prebiotik
Jenis makanan prebiotik seperti buah dan sayuran diperlukan oleh flora usus untuk menjaga keseimbangannya.
Makanan prebiotik menjadi memberi makan bakteri baik di usus yang dikenal dengan probiotik.
Bakteri baik dapat menghasilkan nutrisi asam lemak rantai pendek yang berguna untuk kesehatan seperti meningkatkan imunitas dan sistem detoksifikasi.
7. Kurangi asupan garam
Asupan garam yang tinggi juga kurang baik karena bisa mengurangi kadar air dalam tubuh.
Oleh sebab itu, saat kandungan garam meningkat di tubuh, maka seseorang bisa mengalami tekanan darah tinggi dan berefek pada ginjal dan liver.
Jika tubuh kurang cairan tapi asupan garam terlalu tinggi, tubuh mengeluarkan hormon antidiuretik untuk mencegah seseorang kencing agar cairan tidak sampai berkurang namun mengganggu proses detoks.
8. Tetap aktif bergerak
Tubuh yang aktif dapat menurunkan kejadian peradangan pada tubuh. Peradangan merupakan reaksi awal imunitas dan kerap menjadi tanda hadirnya suatu penyakit.
Beberapa jenis penyakit yang dapat dihindari dengan tubuh aktif adalah penyakit jantng, diabetes tipe 2, hipertensi, dan beberapa jenis kanker.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari