tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan telah terjadi 12 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah Barat Daya pada periode pengamatan Selasa (23/2/2021) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
BPPTKG juga mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatannya pada periode Senin (22/2/2021) pukul 00:00-24:00 WIB dari Gunung Merapi teramati adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Selain itu pada periode yang sama juga teramati adanya 36 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah Barat Daya.
Hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi dan sudah masuk fase erupsi efusif. Meski begitu sampai saat ini tingkat aktivitas Merapi masih berada di level III atau Siaga.
Berikut aktivitas Gunung Merapi terkini hari ini menurut BPPTKG.
Aktivitas Merapi hari ini
Periode pengamatan
23-02-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup sedang ke arah timur. Suhu udara 14-23 °C, kelembaban udara 71-78 %, dan tekanan udara 834-945 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
● Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 31, Amplitudo : 3-30 mm, Durasi : 10-128 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 2, Amplitudo : 4-30 mm, Durasi : 12-15 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH