Menuju konten utama

Apa Contoh Self-Love & Bagaimana Cara Mencintai Diri Sendiri?

Secara sederhana, self-love berarti mencintai diri sendiri dan merupakan bentuk perhatian yang sangat penting guna menunjang kebahagiaan pribadi.

Apa Contoh Self-Love & Bagaimana Cara Mencintai Diri Sendiri?
Ilustrasi self love. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Seiring berkembangnya zaman, kesadaran masyarakat akan kesehatan mental terus meningkat. Hal ini membuat banyak orang mulai menyadari apa arti self-love dan pentingnya mengetahui cara mencintai diri sendiri.

Secara sederhana, self-love berarti mencintai diri sendiri dan merupakan bentuk perhatian yang sangat penting guna menunjang kebahagiaan pribadi.

Laman Merriam Webster pun mengartikan self-love sebagai penghargaan dan perhatian yang pantas terhadap kebahagiaan atau kesejahteraan diri sendiri.

Arti kata tersebut tidak jauh berbeda dengan penjelasan BBR Foundation yang menyebutkan bahwa self-love artinya menjunjung tinggi kebahagiaan diri sendiri dengan tidak mengorbankan kesejahteraan pribadi demi menyenangkan orang lain.

Self-love juga menjadi fondasi yang memungkinkan kita untuk tegas, menetapkan batasan dan menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain, mempraktikkan perawatan diri, mengejar minat dan tujuan, dan merasa bangga dengan diri sendiri.

Contoh Self-Love

Self-love dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara berbeda bagi setiap orang.

Beberapa contoh sikap mencintai diri sendiri dikutip dari situs Berkeley Well-Being yakni sebagai berikut.

1. Fokus pada kelebihan

Setiap manusia memiliki sisi positif dan negatif dalam kepribadiannya, termasuk Anda sendiri.

Guna mencintai diri sendiri, cobalah untuk mengingat sifat baik Anda seperti kebaikan, keberanian, dan kekuatan yang pernah Anda lakukan serta miliki. Alihkan perhatian diri pada hal tersebut alih-alih sisi negatif dan kekurangan Anda.

2. Hargai keterampilan yang dimiliki

Apa hal-hal yang Anda kuasai dengan sangat baik? Anda memiliki keterampilan berupa menyanyi, berbicara di depan umum, atau menggambar. Temukan keterampilan Anda dan hargai kemampuan Anda.

3. Mencintai penampilan diri

Terkadang kita merasa tidak puas dengan penampilan kita karena membandingkannya dengan standar yang tidak realistis.

Fokus pada bagian dari penampilan Anda yang membuat Anda merasa baik, seperti mata, telinga, atau bahkan jari kaki. Hargai setiap bagian dari diri Anda.

Mengapa Self-Love Penting?

Self-love tidak hanya mencakup cara memperlakukan diri sendiri, tapi juga melibatkan pikiran dan perasaan, demikian dijelaskan laman PsychCentral.

Menerapkan perilaku self-love penting karena ketika kita mencintai diri sendiri, kita akan memiliki pandangan positif secara keseluruhan tentang diri kita.

Tanpa mencintai diri sendiri, manusia akan cenderung sangat kritis terhadap diri sendiri dan terbuai untuk memenuhi ekspektasi orang lain dan perfeksionisme.

Efek negatif jika kita tidak mencintai diri sendiri yakni:

  • Cenderung mentolerir pelecehan
  • Cenderung menerima perlakuan buruk dari orang lain
  • Mengabaikan kebutuhan dan perasaan sendiri karena tidak menghargai diri sendiri
  • Membuat keputusan yang tidak sesuai dengan kepentingan terbaik bagi diri sendiri

Cara Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri mungkin sulit dilakukan bagi sebagian orang, terutama jika terbiasa menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan pribadi.

Sehingga, perhatikan beberapa cara mencintai diri sendiri yang mungkin dapat mulai Anda terapkan di bawah ini.

1. Beri diri sendiri pujian

Mengapresiasi diri sendiri melalui pujian adalah tindakan kecil namun efektif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membantu menciptakan pola pikir positif.

"Dengan memuji diri sendiri secara teratur, itu mulai mengubah hubungan yang kita miliki dengan diri kita sendiri dan pola pikir kita," jelas Elizabeth Jarquin, Ph.D., terapis perkawinan dan keluarga berlisensi dan pelatih kehidupan/kesehatan di Miami dikutip dari Forbes.

Jika merasa tidak nyaman berbicara dengan diri sendiri, dr. Jarquin merekomendasikan agar kita mengatur waktu untuk memuji diri sendiri, seperti di pagi hari atau sebelum tidur.

Cara lain adalah dengan menuliskannya di jurnal, menempelkan catatan kecil di cermin, atau membuat pengingat di ponsel.

2. Menuliskan hal yang disyukuri

Memikirkan hal yang ada di luar kendali dapat meningkatkan perasaan putus asa, stres, dan juga rasa cemas.

Menulis atau membuat jurnal tentang apa yang kita syukuri dapat membuat kita membumi. Penelitian juga menunjukkan bahwa mengingat apa yang disyukuri dapat meningkatkan pola makan sehat serta meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.

3. Melatih mindfulness

Mindfulness adalah keadaan sadar seseorang dengan mengenali dan menerima perasaan serta pikiran serta apa yang terjadi di sekitar tanpa menghakimi.

Ini bisa menjadi cara yang baik untuk meningkatkan self-love karena dapat membantu mengidentifikasi apa yang kita inginkan, rasakan, dan pikirkan.

4. Rayakan kemenangan kecil

Kebanyakan individu menetapkan harapan yang besar dan keras untuk diri sendiri atau terjebak dengan apa yang dituntut oleh masyarakat.

Tentu saja, memiliki mimpi tinggi tidaklah buruk, tapi kita harus tetap menetapkan ekspektasi yang realistis.

"Kita bekerja sangat keras untuk memenuhi standar tersebut dan kita menyalahkan diri sendiri ketika tidak melakukannya," ujar dr. Jarquin.

Jadi, rayakan setiap kemenangan meski itu kecil. Dengan begitu, kita dapat menyelesaikan tugas, merasa lebih berhasil, dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas berikutnya.

5. Batasi waktu di media sosial

Penggunaan media sosial dapat membuat seseorang membandingkan diri dengan orang lain, dan itu berbanding terbalik dengan tujuan self-love. Jadi, batasi waktu dalam menggunakan media sosial.

Sebuah studi tahun 2018 pun merekomendasikan batas penggunaan media sosial kurang dari 30 menit sehari untuk meningkatkan kesejahteraan karena mengurangi perasaan kesepian, kecemasan, dan depresi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari