Menuju konten utama

Apa Beda Swab Antigen & Swab PCR yang Jadi Syarat ke Bali & Jakarta

Tujuan pemeriksaan swab antigen adalah mengidentifikasi ada tidaknya infeksi aktif virus Corona melalui deteksi protein dari virus Corona tersebut.

Apa Beda Swab Antigen & Swab PCR yang Jadi Syarat ke Bali & Jakarta
Warga menjalani "swab test" di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Sabtu (3/10/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.

tirto.id - Rapid test antigen dengan metode pemeriksaan atau pengambilan sample melalui swab menjadi syarat wajib untuk Anda yang akan bepergian ke Jakarta, Bali dan sebagian wilayah di Jawa Tengah seperti Solo.

Dokter Spesialis Paru-paru, Megantara saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa rapid test antigen lebih efektif untuk mendeteksi atau screening awal adanya virus Corona dalam tubuh.

Megantara juga menjelaskan, pemeriksaan rapid test antigen lebih efektif bila dibandingkan dengan rapid test antibodi.

"Rapid test antibodi sudah tidak efektif, kalau orang itu terinfeksi tapi belum ada antibodi ya tetap engga ngaruh. Rapid test antigen ini lebih efektif, yang lebih disarankan yang antigen bukan yang antibodi. Karena dia memeriksa material virus langsung," ujar Megantara.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, rapid rest antigen juga lebih direkomendasikan karena mendeteksi antigen seseorang.

"Karena ini mendeteksi antigen, tentunya akan lebih baik dibandingkan mendeteksi antibodi dalam rangka proses screening sebelum dilakukan tes penegakan diagnosa dengan realtime PCR," jelasnya, dilansir dari laman resmi Satgas COVID-19.

Lantas apa yang membedakan rapid test antigen dengan metode swab dengan swab PCR?

Rapid test swab antigen

Melansir laman Indonesia.go.id, nama lain dari rapid test antigen ini adalah tes diagnosa cepat atau rapid swab dengan mengambil sampel lendir dalam hidung dan tenggorokan untuk pemeriksaan.

Tujuan pemeriksaan swab antigen adalah mengidentifikasi ada atau tidaknya infeksi aktif virus Corona melalui deteksi protein dari virus Corona tersebut.

Hal ini tentu berbeda dengan rapid tes antibodi yang mengidentifikasi antobodi dalam tubuh Anda.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi virus Corona aktif melalui rapid test antigen adalah 20 hingga 30 menit.

Sedangkan akurasi pemeriksaan ini cukup akurat karena sensitivitasnya hingga 80 persen. Sedangkan harga untuk pemeriksaan rapid test antigen ini lebih mahal dibanding rapid test antibodi yaitu di atas Rp400 ribu.

Swab PCR

Malansir laman Primaya Hospital, swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan (sampel). Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings.

Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.

Sedangkan PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Melalui uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.

Dibanding rapid test, pemeriksaan RT-PCR lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19.

Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi. Selain itu, proses untuk mengetahui hasilnya lebih lama ketimbang rapid test.

Rapid test maupun PCR memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Keduanya bisa dipakai dalam rangka diagnosis Covid-19. Rapid test direkomendasikan bagi masyarakat yang akan melakukan tes skrining mandiri untuk keperluan syarat keluar kota maupun keperluan mendesak lainnya yang membutuhkan waktu singkat.

Baca juga artikel terkait SWAB ANTIGEN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH