tirto.id - Saat kita membahas soal seks, seksual, dan seksualitas, terdapat irisan definisi. Namun sebenarnya ketiganya memiliki penjabaran berbeda.
Melansir dari situs Indonesia AIDS Coalition (IAC), seks atau jenis kelamin mengacu pada penamaan fungsi biologis (alat kelamin dan fungsi reproduksi) tanpa ada stigma dan hubungan dengan norma.
Sedangkan seksual diartikan sebagai aktifitas seks yang melibatkan organ tubuh baik fisik maupun non fisik.
Sementara jika bicara seksualitas, definisinya terkait aspek kehidupan manusia , dimensinya dilihat dari faktor biologis, sosial, politik dan budaya, terikat dengan seks dan aktifitas seksual yang mempengaruhi individu dalam masyarakat.
Berikut penjabaran lebih detail tentang perbedaan seks, seksual, dan seksualitas.
Seks
Seks dibedakan secara fisik antara orang-orang yang berjenis kelamin laki-laki, perempuan, atau interseks. Istilah lainnya, “seks natal” karena ditentukan sejak lahir berdasar karakteristik anatomis dan fisiologis.
Selain perbedaan alat kelamin yakni penis dan vagina, jenis kelamin ditentukan dari susunan hormon dan kromosom. Misalnya perempuan saat lahir memiliki tingkat estrogen dan progesteron lebih tinggi serta dua salinan kromosom X. Sementara laki-laki punya kadar testosteron lebih banyak dan kromosomnya terdiri dari satu kromosom X dan satu Y.
Seringnya jenis kelamin ini dilihat sebagai biner biologis. Namun pada praktiknya terkadang terdapat gangguan penentu jenis kelamin, misalnya penanda kromosom yang tidak jelas. Beberapa bayi laki-laki membawa dua atau tiga kromosom X, atau bayi perempuan yang lahir dengan kromosom Y.
Selain itu ada kasus kelahiran dengan alat kelamin atipikal karena perbedaan perkembangan alat kelamin.
Ada sebuah kondisi kelainan bawaan yang membuat seseorang lahir dengan gabungan ciri kelamin laki-laki dan perempuan (kelamin ganda), baik secara fisik maupun genetik. Kondisi ini disebut dengan interseks. Contoh kasusnya adalah sindrom Klinefelter
Seksual
Secara garis besar, seksual biasanya diartikan sebagai aktifitas seks yang melibatkan organ tubuh, baik itu secara fisik maupun non fisik.
Perilaku ini menurut Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Yogyakarta, didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku.
Sifatnya diartikan secara luas mulai dari berdandan, mejeng, mengerling, merayu, menggoda hingga berhubungan seksual.
Seksualitas
Seksualitas dilihat dari dimensi biologis terkait dengan organ reproduksi dan alat kelamin. Termasuk cara menjaga kesehatan dan memfungsikan organ reproduksi dan dorongan seksual secara optimal.
Sementara seksualitas dari dimensi psikologis menyinggung soal bagaimana menjalankan fungsi sebagai makhluk seksual, identitas peran atau jenis. Bagaimana dinamika aspek-aspek psikologis (kognisi, emosi, motivasi, perilaku) berpengaruh terhadap seksualitas itu sendiri.
Dari dimensi sosial, seksualitas dilihat dari bagaimana seksualitas muncul dalam hubungan antar manusia. Bagaimana pengaruh lingkungan membentuk pandangan tentang seksualitas sehingga kemudian membentuk perilaku seksual.
Terakhir seksualitas dari dimensi kultural, menunjukkan perilaku seks sebagai bagian dari budaya di masyarakat.
“Pada akhirnya, seksualitas merupakan kombinasi pikiran, perasaan dan perilaku yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan seksual dan reproduksi,” tulis psikiater Gina Anindyajati.
Editor: Nur Hidayah Perwitasari