Menuju konten utama

Apa Arti Oposisi dalam Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024?

Mengenal apa arti oposisi dalam Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel di bawah ini.

Apa Arti Oposisi dalam Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024?
Suasana debat perdana Calon presiden nomor urut satu Ganjar Pranowo (kiri), Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), dan Calon presiden nomor urut satu Anies (kanan) Baswedandan di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana dengan tema "'Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi" berlangsung selama 120 menit. Terdapat 6 segmen dan 18 pertanyaan pada debat nanti.

tirto.id - Salah satu unsur yang ada di debat capres-cawapres dalam rangkaian Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah oposisi. Secara garis besar, oposisi merupakan pihak yang menolak atau menentang suatu permasalahan.

Lantas, apa pengertian oposisi dalam debat dan politik?

Debat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 perdana sudah dilaksanakan pada 12 Desember 2023 lalu. Ketika debat berlangsung, masing-masing calon presiden mengungkapkan visi dan misinya sesuai dengan tema yang berlaku.

Sehubungan dengan itu, debat pemilu memang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai fasilitas capres-cawapres dalam menyuarakan visi-misinya.

Mengutip pendapat Foy Aryo dalam Berdebat Secara Santun: Bahasa Indonesia Kelas X (2020), debat merupakan ajang adu argumentasi.

Adapun pihak yang ikut serta akan menyampaikan dukungan atau penolakan terhadap isu tertentu. Mereka juga dapat saling mengajukan pertanyaan kepada kubu lain untuk mengorek seberapa dalam pemahaman masing-masing terhadap tema.

Mengenal Apa Itu Oposisi dalam Debat dan Politik

Sebagaimana dikutip dari Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI (2020), pihak oposisi merupakan tim yang menolak, menyanggah, dan kontra terhadap pernyataan tim afirmatif. Adapun kubu afirmatif ini digambarkan sebagai tim yang menyetujui isu-isu tertentu dalam debat.

Dengan begitu, pengertian oposisi dalam debat terbatas sebagai kubu yang tidak menyetujui permasalahan atau menolak pernyataan. Sehubungan dengan itu, permasalahan atau isu yang dibahas dalam sebuah debat disebut mosi.

Isu ini biasanya dibacakan oleh seorang moderator debat. Kemudian, moderator akan mempersilakan tim yang menyetujuinya untuk menjabarkan beberapa pernyataan.

Oposisi nantinya berbicara untuk menyanggahnya. Sebagaimana sifatnya yang negatif, oposisi ini mengalami perkembangan makna dalam bidang politik.

Negatif ini bukan berarti tidak benar, namun lebih mengarah pada pihak yang berlainan pendapat terkait sesuatu. Mengutip RRI, oposisi dalam perpolitikan Indonesia dapat menjadi penyeimbang demokrasi.

Untuk contoh konkret pihak oposisi dapat kita pantau dari Prabowo-Sandiaga Uno yang melawan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019 silam. Joko Widodo kala itu memenangkan suara dan menjadi Presiden Indonesia untuk periode keduanya.

Munadi dalam "Oposisi dan Koalisi: Potret Kultur Demokrasi Indonesia" (Resolusi, Vol. 2, No. 1, 2019), partai yang menang akan menjadi pemegang kekuasaan. Sementara itu, pihak yang kalah berperilaku sebagai oposisi.

Namun, pernyataan di atas tidak sejalan dengan kenyataan Pemilu sebelumnya. Prabowo yang tadinya oposisi berbalik menjadi satu kubu (koalisi) dengan Jokowi karena diangkat sebagai Menteri Pertahanan.

Sebagai koalisi, mereka berdua akan ditentang perjalanan pemerintahannya oleh oposisi. Oposa atau pihak oposisi ini berperilaku, bertindak, dan berkata untuk mengkritisi berbagai kebijakan penguasa.

Seperti oposisi yang sempat menjadi perbincangan di debat Capres 2024, ada pihak yang berlawanan pendapat dengan pemerintahan sebelumnya. Prabowo dalam debat sekiranya mewakilkan koalisi atau pihak afirmatif.

Sementara itu, kedua capres lain lewat pendapatnya mengajukan sejumlah sanggahan terhadap permasalahan di Indonesia sebagai oposisi.

Unsur-Unsur dalam Debat

Dalam pelaksanaan debat, terdapat beberapa unsur yang membentuk rangkaian kegiatannya. Selain hadirnya tim oposisi, terdapat pula unsur-unsur lain berikut.

1. Mosi

Unsur ini bisa didefinisikan sebagai topik, pembahasan, atau tema yang sedang diperdebatkan. Pihak yang berdebat akan mengungkapkan apakah mereka setuju (pro) atau tidak (kontra) terhadap permasalahan terkait.

2. Tim Afirmatif

Berawal dari mosi, tim afirmatif hadir sebagai pihak yang setuju terhadap permasalahan debat. Biasanya tim tersebut akan menerangkan pidatonya terlebih dahulu terkait persetujuannya, kemudian disanggah oleh tim lain (oposisi).

3. Tim Oposisi

Setelah tim afirmatif menyampaikan pendapatnya, pihak oposisi hadir sebagai tim yang menolak mosi. Mereka biasanya akan menyanggah persetujuan isu dan menolak persetujuan yang diberikan pihak afirmatif.

4. Tim Netral

Selain dua tim yang adu argumen, tim netral hadir sebagai pihak tengah (netral) yang tidak memihak kubu manapun. Mereka akan menyampaikan pendapatnya secara netral berdasarkan bukti-bukti yang diajukan dari dua pihak yang berkontra.

5. Moderator

Unsur ini hadir sebagai pembawa acara sekaligus orang yang mengatur pelaksanaan debat. Pihak ini akan mengungkapkan tata tertib debat, memperkenalkan kedua pihak yang berdebat, hingga menyampaikan apa yang akan dibahas.

6. Penulis

Seperti tak hadir dalam acara, penulis (biasa disebut notulen) hadir mencatat segala hal dalam perdebatan yang berlangsung. Sejumlah catatannya mencakup mosi, pendapat masing-masing tim, dan hasil akhirnya.

Baca juga artikel terkait OPOSISI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Politik
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno