Menuju konten utama

Apa Saja Jenis-Jenis Debat dan Contohnya?

Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang apa saja jenis-jenis debat dan contohnya. Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini.

Apa Saja Jenis-Jenis Debat dan Contohnya?
kandidat calon presiden Mengangkat tangan mereka ketika ditanya apakah mereka akan menyediakan layanan kesehatan untuk NCD Berita saat debat Pilpres 2020 Amerika Serikat di Pusat Seni Pertunjukan Adrienne Arsht di Miami. AP / Wilfredo Lee

tirto.id - Debat merupakan proses bertukar pendapat dengan tujuan membahas suatu topik dari sudut pandang yang berbeda antara satu pihak dan pihak yang lainnya. Dalam sebuah debat terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Debat berbeda dengan diskusi, karena tidak menghasilkan kompromi seperti diskusi. Tidak adanya unsur diskusi tersebut mendorong pembicara untuk mencari argumentasi yang kuat atas pendapatnya. Tujuan dari debat adalah untuk mengeksplorasi alasan‐alasan di belakang setiap sudut pandang.

Selain itu, debat juga bermanfaat untuk menumbuhkan keterampilan dalam menyampaikan pendapat baik terhadap konflik yang pro maupun kontra.

Ada banyak alasan orang berdebat, antara lain meyakinkan orang lain bahwa opini dia lebih baik, mendengarkan opini orang lain terhadap suatu isu, menemukan solusi yang terbaik untuk suatu masalah, dan lain‐lain. Oleh karena itu, pihak yang melakukan debat harus bisa berpikir kritis dan mampu berbicara di depan umum.

Unsur-unsur Debat

Debat memiliki beberapa unsur, unsur-unsur tersebut dapat bersifat wajib dan juga opsional.

  • Mosi

Unsur mosi merupakan topik, isu, permasalahan yang diangkat dalam debat. Dalam debat, tim yang ditentukan sebagai sisi pemerintah/positif harus berargumentasi dalam rangka mendukung mosi, sementara tim sisi oposisi/negatif harus menyampaikan argumen dalam rangka tidak mendukung atau menolak mosi tersebut.

  • Tim

Dalam debat, unsur tim terbagi menjadi 3, yaitu:

  • Tim afirmasi: tim yang argumennya mendukung mosi
  • Tim oposisi: tim yang mengemukakan argumen kontra terhadap mosi
  • Tim netral: tim penengah yang tidak memihak pada tim mana pun. Tim netral tidak wajib ada dan dapat digantikan oleh moderator

  • Partisipan

Partisipan debat terdiri dari beberapa posisi, seperti:

  • Juri: orang yang memberi penilaian dan mengikuti jalannya debat.
  • Notulen: orang yang bertugas membuat catatan mengenai jalannya debat.
  • Moderator: orang yang bertugas memandu jalannya debat berlangsung.

Struktur Debat

Teks debat memiliki 5 struktur, di antaranya:

1. Pembukaan oleh Moderator

  • Pembukaan sesi debat
  • Penjelasan mosi atau topik debat
  • Perkenalan tim dan anggota debat
  • Pembacaan tata tertib debat

2. Penyampaian Pernyataan Topik

Moderator bertugas mempersilahkan setiap tim untuk menyampaikan pendapatnya terhadap mosi secara bergantian. Pada tahap ini tidak dilakukan tanya jawab atau interupsi dari tim lain.

3. Pelaksanaan Debat

Setelah sesi pernyataan pernyataan topik, setiap tim diharuskan memberikan komentar atau mendebat pendapat dari tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan argumennya dengan mengemukakan pendapat yang mendukung.

4. Simpulan

Setiap tim menyampaikan kesimpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain.

5. Penutup

Moderator bertugas untuk menutup kegiatan diskusi dengan memberikan ringkasan kegiatan debat.

Jenis-Jenis Debat

Debat merupakan sesi menyampaikan pendapat berdasarkan argumen yang valid. Debat terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, di antaranya:

1. Debat Kompetitif

debat kompetitif merupakan debat yang menggunakan suatu format tertentu. Debat ini memiliki aturan tata tertib yang harus ditaati.

Saat menyampaikan argumen, setiap tim dapat secara tertib berbicara pada gilirannya, dan diberikan kesempatan untuk membuktikan poin yang ingin dia sampaikan.

2. Debat Parlementer

Debat yang dilakukan oleh kalangan parlementer ini bertujuan untuk memberikan serta menambah dukungan bagi suatu undang-undang tertentu.

3. Debat Konvensional

Debat konvensional juga biasa disebut sebagai debat formal atau debat pendidikan. Jenis debat ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi kedua tim untuk menyampaikan beberapa argumen pro dan kontra suatu konflik.

4. Debat pemeriksaan ulang

Debat pemeriksaan ulang adalah perdebatan yang dilakukan dalam proses hukum. Debat ini digunakan untuk mencari kebenaran dalam suatu kejadian.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno