tirto.id - Debat merupakan proses bertukar pendapat dengan tujuan membahas suatu topik dari sudut pandang yang berbeda antara satu pihak dan pihak yang lainnya. Dalam sebuah debat terdapat dua sudut pandang, yaitu pro dan kontra.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Debat berbeda dengan diskusi, karena tidak menghasilkan kompromi seperti diskusi. Tidak adanya unsur diskusi tersebut mendorong pembicara untuk mencari argumentasi yang kuat atas pendapatnya. Tujuan dari debat adalah untuk mengeksplorasi alasan‐alasan di belakang setiap sudut pandang.
Selain itu, debat juga bermanfaat untuk menumbuhkan keterampilan dalam menyampaikan pendapat baik terhadap konflik yang pro maupun kontra.
Ada banyak alasan orang berdebat, antara lain meyakinkan orang lain bahwa opini dia lebih baik, mendengarkan opini orang lain terhadap suatu isu, menemukan solusi yang terbaik untuk suatu masalah, dan lain‐lain. Oleh karena itu, pihak yang melakukan debat harus bisa berpikir kritis dan mampu berbicara di depan umum.
Unsur-unsur Debat
Debat memiliki beberapa unsur, unsur-unsur tersebut dapat bersifat wajib dan juga opsional.
Mosi
Tim
- Tim afirmasi: tim yang argumennya mendukung mosi
- Tim oposisi: tim yang mengemukakan argumen kontra terhadap mosi
- Tim netral: tim penengah yang tidak memihak pada tim mana pun. Tim netral tidak wajib ada dan dapat digantikan oleh moderator
Partisipan
- Juri: orang yang memberi penilaian dan mengikuti jalannya debat.
- Notulen: orang yang bertugas membuat catatan mengenai jalannya debat.
- Moderator: orang yang bertugas memandu jalannya debat berlangsung.
Struktur Debat
Teks debat memiliki 5 struktur, di antaranya:
1. Pembukaan oleh Moderator
- Pembukaan sesi debat
- Penjelasan mosi atau topik debat
- Perkenalan tim dan anggota debat
- Pembacaan tata tertib debat
2. Penyampaian Pernyataan Topik
Moderator bertugas mempersilahkan setiap tim untuk menyampaikan pendapatnya terhadap mosi secara bergantian. Pada tahap ini tidak dilakukan tanya jawab atau interupsi dari tim lain.3. Pelaksanaan Debat
Setelah sesi pernyataan pernyataan topik, setiap tim diharuskan memberikan komentar atau mendebat pendapat dari tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan argumennya dengan mengemukakan pendapat yang mendukung.4. Simpulan
Setiap tim menyampaikan kesimpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain.5. Penutup
Moderator bertugas untuk menutup kegiatan diskusi dengan memberikan ringkasan kegiatan debat.Jenis-Jenis Debat
Debat merupakan sesi menyampaikan pendapat berdasarkan argumen yang valid. Debat terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, di antaranya:
1. Debat Kompetitif
debat kompetitif merupakan debat yang menggunakan suatu format tertentu. Debat ini memiliki aturan tata tertib yang harus ditaati.Saat menyampaikan argumen, setiap tim dapat secara tertib berbicara pada gilirannya, dan diberikan kesempatan untuk membuktikan poin yang ingin dia sampaikan.
2. Debat Parlementer
Debat yang dilakukan oleh kalangan parlementer ini bertujuan untuk memberikan serta menambah dukungan bagi suatu undang-undang tertentu.3. Debat Konvensional
Debat konvensional juga biasa disebut sebagai debat formal atau debat pendidikan. Jenis debat ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi kedua tim untuk menyampaikan beberapa argumen pro dan kontra suatu konflik.4. Debat pemeriksaan ulang
Debat pemeriksaan ulang adalah perdebatan yang dilakukan dalam proses hukum. Debat ini digunakan untuk mencari kebenaran dalam suatu kejadian.Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno