tirto.id - Teks argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan, sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Teks argumentasi biasanya menjadi landasan teks debat. Sebab, teks argumentasi menyajikan suatu bentuk retorika yang berusaha mempengaruhi sikap atau pendapat orang lain.
Pengertian Teks Argumentasi
Nani Darmayanti dalam buku Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Semenjana (Kelas X) menuliskan, teks argumentasi adalah teks yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan. Dalam teks argumentasi, penulis menyatakan pendapat dengan penjelasan dan alasan yang kuat agar bisa mempengaruhi pembaca.
Selain harus logis dan kritis, teks argumentasi juga harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta itu biasanya didapatkan dari cara berikut ini:
- Bahan bacaan (buku, surat kabar, majalah, internet);
- Wawancara atau angket;
- Penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.
Struktur Teks Argumentasi
Biasanya, paragraf argumentasi dikembangkan dengan pola penalaran sebab-akibat. Artinya, paragraf tersebut harus menyampaikan sebab-sebabnya terlebih dahulu, kemudian akhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.
Di sisi lain, Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Strtuktur dan Kebahasaan menuliskan, argumentasi bisa juga diartikan sebagai bentuk bukti atau alasan yang digunakan untuk memperkuat pendapat dalam sebuah tesis meskipun pada umumnya argumentasi juga dipakai untuk menolak suatu pernyataan.
Dalam bentuknya, argumentasi bisa berupa pernyataan umum atau generalisasi atau berupa data hasil temuan penelitian, pernyataan ahli atau fakta dari referensi yang bisa dipercayai.
Berikut adalah contoh dari teks argumentasi seperti dinukil dari buku Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Semenjana (Kelas X) oleh Nani Darmayanti dan buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X oleh Asul Wiyanto.
Contoh Teks Argumentasi
Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun. Oleh karena itu, cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengejutkan, lebih dari 60 persen pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki?
Untuk meningkatkan perekonomian negara, kita harus meningkatkan pembangunan dalam bidang industri. Kenyataan membuktikan bahwa negara-negara yang lebih dulu maju itu dapat menjadi negara maju bukan hanya bertumpu pada pertanian, melainkan pada industri. Amerika, Jerman, Korea dan Jepang adalah contoh negara-negara maju karena sektor industri di negara-negara itu berkembang pesat.
Editor: Iswara N Raditya
