tirto.id - Ada dua unsur yang dijadikan sebagai cara menelaah karya sastra seperti cerpen atau novel, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Keduanya menjadi bagian tak terpisahkan dalam pengkajian karya sastra tersebut.
Selain itu, unsur intrinsik dan ekstrinsik adalah unsur pembangun dalam karya sastra. Namun demikian, tulisan ini akan lebih spesifik membahas tentang unsur ekstrinsik dalam cerita pendek (cerpen).
Melansir modul Ceritaku Ceritamu (Kemdikbud 2018), unsur intrinsik adalah unsur pembangun pada karya sastra yang asalnya dari dalam karya itu sendiri. Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur yang didapatkan dari luar karya sastra dan berpengaruh pada lahirnya karya. Namun, unsur ekstrinsik bukan bagian dari dalam karya itu sendiri.
Perbedaannya keduanya tampak jelas dilihat dari mana pengambilan sumber unsurnya. Unsur intrinsik merupakan inti-inti yang membuat sebuah karya sastra dapat dibangun dari dalam. Unsur ini sepenuhnya ditemukan pada isi sebuah karya seperti tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, dan amanat.
Sementara itu, penggalian unsur ekstrinsik dilakukan di luar karya. Unsur ekstrinsik memengaruhi cerita secara tidak langsung. Unsur ini merupakan situasi yang cenderung subjektif dari sisi pengarang.
Sebab, dalam membuat cerita, pengarang akan melibatkan sikap, keyakinan, dan pandangan hidupnya yang kemudian dituangkan dalam cerpen. Dalam usaha menemukan unsur ekstrinsik diperlukan pengkajian dengan mengaitkannya melalui berbagai hal. Kritikus sastra Rene Wellek dan Austin Warren menyatakan, unsur ekstrinsik pada karya sastra dibagi menjadi empat macam yakni:
1. Mengkaji kaitan sastra dengan biografi atau psikologi pengarang;
2. Mengkaji kaitan sastra dengan berbagai hasil pemikiran manusia;
3. Mengkaji kaitan sastra dengan aspek politik, sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan;
4. Mengkaji kaitan sastra dengan semangat zaman, atmosfer, atau iklim aktual tertentu.
Sementara itu, menurut modul Bahasa Indonesia Kelas XI (Kemdikbud 2020), unsur ekstrinsik cerpen terdiri atas:
1. Latar belakang masyarakat.
Di dalam latar belakang ini meliputi ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, hingga keadaan ekonomi.
2. Latar belakang penulis.
Di dalam unsur ini meliputi riwayat hidup penulis, kondisi psikologis, dan aliran sastra penulis.
3. Nilai yang terkandung dalam cerpen.
Nilai yang ada di dalamnya antara lain nilai agama, nilai sosial, dan sebagainya.
Editor: Ilham Choirul Anwar