Menuju konten utama

Antrean Tiket KRL Panjang, Penumpang Protes Hingga Sempat Rusuh

Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) mengeluhkan antrean panjang di loket saat membeli tiket lembaran di Stasiun Depok Jawa Barat menuju Stasiun Pasar Minggu Jakarta Selatan akibat peralihan sementara tiket elektronik.

Antrean Tiket KRL Panjang, Penumpang Protes Hingga Sempat Rusuh
Penumpang mengantre membeli tiket KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi, Selasa (27/6). ANTARA FOTO/Paramayuda.

tirto.id - Pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik (e-ticketing) yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang belum selesai, menuai protes dari para penumpang hingga sempat rusuh karena antrean panjang terjadi semua loket stasiun KRL.

Di Stasiun Bekasi, Senin pagi (23/7/2018), antrian sudah mengular selepas subuh. Namun mulai padat sejak pukul 06:00 WIB di saat memasuki puncak dimana para penumpang hendak menuju Jakarta ke tempat kerja.

"Penumpang di pintu Selatan Stasiun Bekasi menumpuk. Sempat rusuh karena sebagian besar penumpang tidak tau ada tiket harian yang harus dibeli," kata Arie Budiawati, penumpang KRL yang sehari-harinya bekerja di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Menurut Arie, calon penumpang yang biasanya sudah menggunakan kartu elektronik berlangganan KAI maupun e-money, seakan tidak terima dilayani dengan tiket konvensional terbuat dari kertas.

"Ini mah kembali ke jaman dulu, tiket kertas. Bukan masalah tiket sih, tapi antreannya itu tidak tahan. Bisa terlambat ke kantor," ujarnya.

Sementara itu, Hendra (27), warga Tangerang yang sehari-harinya bekerja di kawasan Jalan Tendean, Jakarta Selatan, mengaku prihatin atas kejadian ini.

"Seharusnya KAI lebih profesional. Upgrade sistem tiket itu seharusnya cukup 1 x 24 jam. Padahal Sabtu dan Minggu [21-22 Juli] kan sudah ada waktu pake karcis kertas konvensional," katanya.

Sejumlah penumpang di Stasiun Depok Jawa Barat menuju Stasiun Pasar Minggu Jakarta Selatan juga mengeluhkan antrean panjang di loket stasiun akibat peralihan sementara tiket elektronik.

"Saya tiba di Stasiun Depok pukul 05.30 WIB terlihat antrean sudah panjang," kata seorang penumpang KRL Yulia Citra (21) saat ditemui di Stasiun Pasar Minggu Jakarta Selatan, Senin.

Citra menuturkan penumpang KRL yang menuju Jakarta harus rela antre panjang saat memesan tiket kertas di Stasiun Depok.

Padahal Citra menuturkan antrean pada pagi hari tidak terlalu panjang ketika diberlakukan tiket elektronik di Stasiun Depok.

Citra mengatakan penumpang KRL harus berangkat lebih pagi selama pemberlakuan sementara tiket kertas agar menghindari antrean panjang.

Karyawati salah satu perusahaan di kawasan Blok M Jakarta Selatan itu meminta pengelola KRL segera memberlakukan kembali tiket elektronik untuk menghindari antrean panjang di loket.

Sementara itu, seorang penumpang KRL lainnya Rosowanto (35) mengaku mengetahui pemberlakuan tiket elektronik ke tiket kertas dari media sosial dan pemberitaan media online.

Rosowanto mengungkapkan sengaja tiba di Stasiun Citayem Kabupaten Bogor lebih awal 30 menit dibanding hari biasa namun tetap mengalami antrean panjang karena pemberlakuan tiket kertas.

Sebelumnya, VP Komunikasi Perusahaan PT PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta maaf terkait pemeliharaan sistem tiket elektronik sehingga beralih sementara ke tiket kertas sejak sejak Sabtu (21/7).

Eva menyebutkan penumpang KRL yang menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik dari tetap harus bertransaksi di loket selama masa pemeliharaan berlangsung.

Eva mengimbau penumpang KRL agar mengantisipasi dan menyesuaikan keberangkatan lebih awal selama pemberlakuan sementara tiket kertas guna menghindari keterlambatan masuk kerja.

PT KCI telah mensosialisasikan pemberlakuan sementara tiket kertas bagi penumpang KRL dalam rangka pemeliharaan sistem tiket elektronik pada 79 stasiun KRL di Jabodetabek.

Baca juga artikel terkait KRL

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri