tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan dapat mengeruk 163 ribu meter kubik sedimen lumpur dan sampah di Waduk Munjul, Jakarta Timur, untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.
"Ini upaya pencegahan terhadap dampak musim hujan melalui gerebek lumpur," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal di Jakarta, Senin (4/10/2021) dilansir dari Antara.
Menurut dia, pengerukan di Waduk Munjul untuk mengurangi beban kali sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di lokasi sekitar hingga di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Pada pelaksanaan pengerukan lumpur, pihaknya mengerahkan 10 unit alat berat berupa eskavator dan didukung 100 petugas lintas dinas.
Ratusan petugas itu berasal dari Kantor Wali Kota Jakarta Timur, kecamatan, Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air, PPSU, serta Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur.
Sebagian hasil kerukan lumpur yang didapatkan dari Waduk Munjul, lanjut dia, akan dibuat tanggul dan sebagian akan dikirim ke tempat pembuangan di daerah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus, Jakarta Timur.
Yusmada tidak merinci berapa anggaran yang diperlukan untuk pengerukan lumpur di Waduk Munjul.
Pemprov DKI mengintensifkan pengerukan sedimen lumpur dan sampah sejak 24 Maret 2021 dan serentak di lima wilayah bertahap mulai September 2021 hingga Desember 2021.
Sebelumnya, Yusmada mengatakan total ada 408 personel dari di lima wilayah kota dengan mengerahkan 46 alat berat eskavator dan 123 truk.
Editor: Bayu Septianto