tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim penyerapan anggaran di awal tahun 2018 masih lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Data terakhir yang diakses Tirto pada 27 Maret lalu menunjukkan bahwa serapan anggaran di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya Rp5,8 triliun atau 8,1 persen dari total anggaran Rp 71,1 triliun.
Menurut Anies, angkanya berubah menjadi 8,23 persen pada 31 Maret dan masih berada di atas serapan pada tanggal yang sama tahun sebelumnya.
"Jadi penyerapan anggaran Kami sampai dengan akhir maret 8,23 persen. Ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 765 persen," ungkapnya saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Kendati demikian, Anies juga mengakui bahwa target di kuartal pertama memang lebih rendah dibandingkan yang dipasang di masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Anies juga menepis tudingan bahwa dirinya sengaja menahan serapan anggaran sampai perombakan SKPD di DKI Jakarta dilakukan. Menurutnya, tak ada ketakutan bahwa program yang dijalankan tak sesuai dengan visi-misi yang dibawanya dalam penyusunan APBD 2018.
"Kalau soal ketakutan harusnya bandingkan dengan tahun lalu. Kalau tahun ini lebih rendah berarti ada perbedaan. Nyatanya dibandingkan tahun lalu lebih kecil. Ini adalah dibandingkan tahun lalu lebih tinggi dibandingkan target lebih rendah," imbuhnya.
Hingga saat ini, Tirto belum mendapat data serapan anggaran per-akhir Maret 2017 yang diklaim Anies lebih rendah. Berdasarkan data yang dihimpun, hanya ada serapan anggaran per-akhir Juli 2016 dan 2017 uang angkanya mencapai di atas 20 persen.
Pada 2016, misalnya, serapan anggaran semester pertama DKI Jakarta mencapai 33,06 persen atau sebesar Rp19,8 triliun dari total Rp67,1 triliun. Sementara pada 2017, anggaran yang terserap pada periode yang sama hanya 25,31 persen atau Rp16,1 triliun dari total Rp63,61 triliun.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo