Menuju konten utama

Anggota TNI dan Dua Anaknya Tewas Tertabrak KA Tawang Alun

Masinis sudah membunyikan suling lokomotif (Semboyan 35) sebagai pengingat pada pengendara jalan jika ada kereta yang akan melintas.

Anggota TNI dan Dua Anaknya Tewas Tertabrak KA Tawang Alun
Ilustrasi Mayat. foto/Istockphoto

tirto.id - Sebanyak tiga orang tewas tertabrak Kereta Api Tawang Alun relasi Banyuwangi-Malang saat melintas di jalur perlintasan yang tidak dijaga di kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Senin (26/12/2022).

Informasi tersebut dibenarkan oleh Plt Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember Azhar Zaki Assjari. "Kami mendapatkan informasi pada pukul 10.05 WIB dari awak sarana perkeretaapian (ASP)/masinis KA 314 (Tawangalun), bahwa keretanya izin berhenti luar biasa (BLB) di KM 96+1," ucapnya dikutip dari Antara.

Korban yang meninggal dunia di lokasi kejadian yakni prajurit TNI anggota Kodim 0820/Probolinggo Kopda Ainur Rosyid dan dua anaknya yang dibonceng dengan menggunakan sepeda motor.

Azhar menjelaskan, saat KA Tawang Alun akan melintas di lokasi jalur tidak terjaga itu, ASP atau masinis sudah berulang-ulang membunyikan suling lokomotif (Semboyan 35) sebagai pengingat pada pengendara jalan, jika ada kereta yang akan melintas.

"Di saat KA melintas di jalur perlintasan langsung tersebut bersamaan pengendara motor melintas dengan kencang tanpa melihat ada KA akan melintas dan jarak terlalu dekat, sehingga tabrakan tidak terhindarkan," tuturnya.

Menurutnya tidak ada kerusakan pada sarana dan prasarana kereta api, namun adanya kelambatan KA Tawangalun akibat berhenti luar biasa dan cek rangkaian baik lokomotif maupun kereta selama 7 menit.

"Petugas KAI menuju ke lokasi tertabrak nya KA Tawangalun guna pengamanan jalur dan evakuasi, kemudian melaporkannya pada pihak kepolisian setempat karena tiga korban meninggal di lokasi kejadian," jelas Azhar.

Berdasarkan data, tercatat sebanyak 322 titik perlintasan sebidang yang berada di wilayah Daop 9 Jember sepanjang Pasuruan hingga Banyuwangi dengan rincian 93 titik dijaga dan 229 titik tidak dijaga.

Ratusan perlintasan yang tidak terjaga itu tersebar di beberapa wilayah yakni Kabupaten Pasuruan 51 titik, Kabupaten Probolinggo 63 titik, Kabupaten Lumajang 35 titik, Kabupaten Jember 103 titik dan Kabupaten Banyuwangi 70 titik.

"Kami sudah menutup sebanyak 24 pintu perlintasan liar sepanjang Stasiun Bangil Pasuruan hingga Stasiun Ketapang Banyuwangi karena banyak kecelakaan yang terjadi di perlintasan tersebut," ucap Azhar.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa berhati-hati dan mematuhi peraturan, serta rambu-rambu lalu lintas saat berkendara terutama saat melewati perlintasan kereta api yang tidak terjaga.

Baca juga artikel terkait TABRAKAN KERETA

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky