tirto.id - Lembaga analis media sosial, Drone Emprit, mengeluarkan hasil analisis terhadap tanggapan warganet (netizen) atas penyelenggaraan Debat Kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Drone Emprit mengunggah hasil analisa itu melalui akun X/Twitter-nya pada Senin (5/1/2024).
Salah satu yang dianalisis, yakni analisis emosi terhadap ketiga capres. Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, setidaknya mendapatkan tiga emosi saat debat, yakni rasa senang, ketakutan dan antisipasi.
Warganet (netizen) merasa senang lantaran Anies menyebutkan Kementerian Kebudayaan serta menggunakan sign language saat membuka sesi debat.
Lalu, netizen merasa takut karena berharap Anies tidak menyerang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan karena menyinggung soal perekenomian Indonesia dikuasai segelintir pihak.
Terakhir, netizen mengantisipasi jika Anies menyerang Prabowo atau saling serang Anies-Prabowo.
Di lain pihak, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, mendapatkan tiga emosi dari netizen saat debat, yakni senang, percaya, dan ketakutan. Netizen merasa senang karena Prabowo menyampaikan misi programnya dengan bagus.
Netizen juga merasa senang karena Prabowo diberitahu soal pencegahan stunting oleh capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Di satu sisi, netizen merasa percaya bahwa Prabowo bisa mengatasi kemiskinan serta percaya bahwa Prabowo akan selalu sependapat dengan Anies dan Ganjar.
Sementara itu, netizen merasa ketakutan karena khawatir Anies akan menyerang Prabowo. Netizen juga merasa ketakutan bahwa Prabowo anti-ilmu sosial humaniora. Sebab, Prabowo anti dengan aktivis hak asasi manusia (HAM).
Kemudian untuk capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga mendapatkan tiga emosi dari netizen saat debat, yakni senang, percaya, dan kaget. Netizen senang karena Ganjar menyinggung soal kebebasan berekspresi dan berbudaya.
Lalu, netizen merasa percaya bahwa program KTP Sakti Ganjar bisa berjalan dengan baik nantinya. Netizen juga mempercayai jaket universitas Ganjar merupakan dukungan terhadap sivitas akademika.
Terakhir, netizen merasa kaget lantaran Ganjar menyinggung soal UU Cipta Kerja dan menyinggung soal pelanggaran HAM.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Dwi Ayuningtyas