Menuju konten utama

Sentimen Netizen soal Debat Capres Kelima: Anies Dominan di X

Sentimen netizen soal debat capres kelima perlu dilihat secara kritis karena ada kemungkinan ada filter bubble.

Sentimen Netizen soal Debat Capres Kelima: Anies Dominan di X
Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Youtube/KPU RI.

tirto.id - Debat kelima capres yang digelar di JCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024) menjadi perbincangan di media sosial. Pada

ini menjadi debat dengan tensi menurun jika dibanding debat sebelumnya. Di debat kali ini para capres lebih banyak sepakat dan sepaham daripada saling sindir yang berujung ketegangan.

Salah satu momen kesepahaman ketika jawaban capres 1 Anies Baswedan yang menawarkan gagasan-gagasan penanganan pendidikan, sikap capres 2 Prabowo Subianto yang sepakat gagasan Anies maupun capres 3 Ganjar Pranowo hingga aksi ofensif Ganjar kepada Prabowo.

Ketika membicarakan anggaran kesehatan, ketiga capres juga sepakat bahwa kualitas kesehatan perlu ditingkatkan melalui penambahan anggaran, tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan di wilayah terisolir.

Ketiga capres juga sepakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan guru dan dosen. Mereka sama-sama setuju bahwa biaya untuk pendidikan seharusnya dipandang sebagai investasi, bukan sebagai beban biaya.

Meski tidak semua momen ketiga capres ini sepaham, ada saatnya terjadi silang pendapat. Ketika capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto membahas soal internet gratis, sempat terjadi ketegangan.

Ganjar meminta Prabowo menjelaskan soal pernyataannya bahwa orang yang ingin internet gratis "otaknya lambat". Di sisi lain, Prabowo berkilah bahwa informasi yang diterima Ganjar tidak lengkap. Prabowo menjelaskan bahwa alih-alih membuat program internet gratis, lebih baik memikirkan program makan gratis.

Lalu bagaimana sentimen netizen di media sosial mengenai hasil debat capres kelima kali ini?

Debat Kelima Pilpres 2024

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) menyampaikan pandangannya disaksikan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kiri) dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kanan) saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Sentimen Netizen soal Debat Capres Kelima

Menurut data lembaga analisis sentimen media sosial Drone Emprit mencatat capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendominasi perbincangan di media sosial X pada saat debat kelima.

"Sejak awal debat hingga akhir periode analisis, volume percakapan tentang Anies paling tinggi, diikuti Prabowo dan Ganjar," kata pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengutip dari akun X-nya, Senin (5/2/2024). Tirto mendapat izin mengutip pernyataan di akun X-nya.

Dalam catatan Drone Emprit, volume percakapan Anies tembus 160.426 atau 45 persen percakapan. Sementara itu, Prabowo di angka 100.554 atau 28 persen dan Ganjar 95.276 atau 27 persen.

Sementara itu, sentimen publik positif terbesar dipegang Anies dengan 86 persen disusul Ganjar 72 persen dan Prabowo 43 persen.

Di sisi lain, sentimen negatif terbesar jatuh pada Prabowo 48 persen disusul Ganjar 14 persen dan Anies 6 persen.

Sedangkan pandangan netizen tentang Anies dipenuhi sentimen positif yang dibangun akun pro Anies dan yang cenderung netral.

Sementara itu, kubu Prabowo diisi sentimen negatif yang mayoritas dari kubu Anies dan akun netral. Sentimen Ganjar diisi positif karena kalangan pro Anies, pro Ganjar dan netral.

Beberapa opini positif dan negatif pun muncul kepada ketiga paslon. Untuk opini positif, Anies mendapat nilai positif soal pernyataan bansos bukan mewakili kepentingan pribadi dan aksi Anies membuka pidato dengan bahasa isyarat.

Sementara itu, sentimen negatif Anies muncul dari rencana koalisi Ganjar-Anies dan program yang ditawarkan sudah dijalankan pemerintah saat ini.

Di sisi lain, Prabowo mendapat opini positif soal rencana pembangunan 300 fakultas kedokteran se-Indonesia dan setuju dengan gagasan Ganjar maupun Anies dalam debat. Sementara itu, sisi negatif yang disorot adalah soal sikap yang terlalu sering sepakat dengan Anies maupun pandangan Prabowo lebih buruk dari Ferdy Sambo.

Sedangkan Ganjar mendapat opini positif karena mampu menyindir tipis-tipis, berani mengangkat isu Butet Kertaradjasa hingga kolaborasi dengan Anies. Namun, Ganjar mendapat respons negatif akibat blunder soal UU Ciptaker dan bersikap ofensif dalam debat.

Dalam kesimpulan umum, Ismail menilai Anies Baswedan memimpin dalam popularitas dan citra positif. Sementara itu, Prabowo Subianto memiliki dukungan tetapi perlu mengatasi persepsi negatif.

Di sisi lain, Ganjar Pranowo dipandang sebagai inovatif namun harus mengatasi tantangan dalam konsistensi dan komunikasi.

Debat Kelima Pilpres 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kanan) menyampaikan pandangannya disaksikan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Debat tersebut bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Analisis Media Sosial Ada Keterbatasan

Analis politik dari Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin menekankan bahwa analisis sentimen di media sosial memiliki beberapa keterbatasan, seperti kecenderungan adanya filter bubble, di mana pengguna hanya terpapar pada opini yang sejalan dengan pandangan mereka sendiri.

Oleh karena itu, hasil dari analisis sentimen perlu dilihat dengan kritis dan tidak selalu mencerminkan gambaran keseluruhan masyarakat. Namun, ia menilai sentimen pengguna akun X bersifat kritis pada isu sosial politik yang bersifat penting untuk publik sehingga Anies dan Ganjar mendapat respons positif.

"Terlihat bahwa Anies dan Ganjar mendapatkan opini positif saat saling meneruskan gagasan dan program. Terutama saat menyindir perihal bansos. Ganjar bertanya, Anies menjawab, tapi ditujukan untuk menyindir paslon 2. Sementara itu, Prabowo kurang mendapat sentimen positif karena beberapa kali sepakat dengan Anies, yang mungkin dianggap sebagai rival terbesar dari paslon 2," ujar Alvin, Senin (5/2/2024).

Namun, Alvin menekankan bahwa hasil sentimen media sosial soal debat tidak serta merta mengubah pilihan publik. Ia pun menilai situasi pemilu akan mengalami perubahan karena dinamika politik yang dinamis.

"Kalau menurut saya, sentimen positif-negatif dari hasil debat tidak akan stagnan sampai hari H Pemilu. Hal ini terjadi karena ada dinamika politik yang terus berkembang," kata Alvin.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri