Menuju konten utama

Amankah Mengonsumsi Minuman Berenergi Saat Mudik & Penjelasan Pakar

Boleh saja mengonsumsi minuman energi atau energy drink demi mencegah kantuk saat mudik Lebaran 2022 dan bahaya konsumsi minuman energi secara berlebihan.

Amankah Mengonsumsi Minuman Berenergi Saat Mudik & Penjelasan Pakar
Ilustrasi kaleng minuman berenergi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Minuman berenergi sering kali menjadi pilihan bagi pemudik untuk menjaga stamina dan mencegah kantuk saat melakukan perjalanan menuju kampung halaman.

Namun, apakah minuman berenergi menjadi pilihan yang baik untuk dikonsumsi saat mudik Lebaran 2022?

Pakar gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail mengatakan bahwa para pemudik boleh saja mengonsumsi minuman energi atau energy drink demi mencegah kantuk selama perjalanan atau aktivitas mudik, tetapi harus bijak dalam mengonsumsinya.

"Pada dasarnya, kita diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman berenergi saat mudik, namun perlu bijak dalam mengonsumsinya," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Menurut Irtya, minuman berenergi memiliki efek samping yang berbeda-beda bergantung dari kondisi kesehatan dan sistem imunitas tubuh. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi karena mengonsumsi minuman ini yakni sakit kepala, sembelit, iritasi sampai dengan kecanduan.

Ia juga mengatakan bahwa minuman berenergi memang dapat membantu menghilangkan kantuk dan lelah, tetapi efek setelahnya justru dapat menyebabkan perasaan lelah yang berkali-kali lipat.

Sementara itu, melansir laman CDC U.S. Department of Health & Human Services, minuman berenergi biasanya mengandung sejumlah besar kafein, gula tambahan, aditif lain, dan stimulan seperti guarana, taurin, dan L-karnitin. Stimulan ini tentu dapat meningkatkan kewaspadaan, perhatian, energi, serta meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan.

Tetapi, semakin banyak kandungan kafein yang Anda konsumsi maka dapat berisiko menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang bisa membahayakan kesehatan selama di perjalanan.

"Jumlah kafein yang disarankan 400 mg per hari, sehingga para konsumen perlu untuk mengecek label pangan terutama kandungan kafein pada energy drink untuk meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi," saran Irtya.

Selain kafein, minuman ini biasanya mengandung gula, turunan asam amino seperti taurine, herbal dan vitamin. Kepada masyarakat, khususnya penyandang diabetes, Irtya mengingatkan agar memperhatikan kandungan gula dalam minuman. Peningkatan gula darah secara tiba-tiba memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Untuk pasien diabetes, Irya menyarankan minuman berenergi rendah gula atau tanpa gula sama sekali.

Terkait jumlah kandungan kafein dalam minuman berenergi, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Pelni, dr. Jovita Amelia, Sp.GK. mengatakan, ini bisa melebihi 1600 mg atau empat kali lipat dari anjuran yang disarankan pakar kesehatan.

Sementara untuk gula, umumnya sekitar 40 gram, yang artinya pengonsumsi minuman energi hanya boleh menambah 10 gram lagi untuk mencukupi kebutuhan harian. Merujuk pada Kementerian Kesehatan, batas konsumsi gula harian per hari sebaiknya tak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per orang per hari.

"Kafein jumlah tinggi, bisa menimbulkan anxietas, insomnia, tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung dan kelainan jantung lainnya. Gula berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan terutama untuk pasien diabetes dan jika sering diminum serta berlebihan dapat menimbulkan obesitas," ujarnya.

Sehingga, bijaklah dalam mengonsumsi minuman berenergi dan pastikan untuk tidak mengomsumsi secera berlebihan. Berikut beberapa bahaya minuman energi secara berlebihan,

- Dehidrasi (tidak cukup air dalam tubuh Anda).

- Komplikasi jantung (seperti detak jantung tidak teratur dan gagal jantung).

- Kecemasan (merasa gugup dan gelisah).

- Insomnia (tidak bisa tidur).

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya