Menuju konten utama

Alasan Psikologis di Balik Cinta Bisa Memudar

Berikut adalah penjelasan di balik alasan rasa cinta sepasang kekasih bisa memudar bahkan menghilang. 

Alasan Psikologis di Balik Cinta Bisa Memudar
Ilustrasi menolak jatuh cinta. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak orang yang merasakan bahwa cinta terhadap pasangan bisa memudar seiring dengan berjalannya waktu. Pada titik ini, banyak pasangan yang merasa diuji oleh komitmen mereka. Sebagian merasa berhasil mempertahankan hubungan, namun sebagian lagi berakhir dengan perpisahan.

Secara fisik, manusia akan mengalami kegembiraan jangka pendek seperti jatuh cinta, dan mengalami peningkatan hormon dopamin. Namun, dilansir dari Magdalene, seiring berjalannya waktu, hormon ini perlahan-lahan menurun di otak dan membawa seseorang kembali dalam keadaan normal. Hal ini menyebabkan perasaan cinta menggebu-gebu yang dulu pernah dirasakan seolah memudar.

Berkaitan dengan hal tersebut, seorang psikolog bernama Robert Firestone, menyebutnya dengan istilah fantasy bond atau ikatan fantasi. Dilansir Psychology Today, fantasy bond merupakan ikatan ilusi yang membuat pasangan mempertahankan imajinasi cinta dan kasih. Namun, pasangan dalam fantasy bond akan tetap menjaga jarak emosional.

Kedekatan fisik dan jarak emosional inilah yang menjadi ciri fantasy bond. Ikatan ini terbentuk dari rasa cinta, hormat, dan ketertarikan yang tulus. Seiring dengan berjalannya waktu, perasaan-perasaan tersebut mulai berubah menjadi imajinasi tentang rasa aman, keterhubungan, dan perlindungan.

Imajinasi-imajinasi tersebut mungkin terdengar positif, namun hal ini bisa menjadi penghancur utama sebuah hubungan. Orang yang terlibat dalam fantasy bond lebih menghargai rutinitas daripada spontanitas dan rasa aman dibanding hasrat. Pasangan dengan fantasy bond menjalankan hubungan mereka bersama-sama, tetapi tidak membawa energi, kemandirian, maupun kasih sayang.

Akibatnya, muncul risiko penyatuan identitas di mana pasangan mulai kehilangan rasa hormat dan ketertarikan satu sama lain. Ketika pasangan kehilangan perasaan tersebut, pasangan tidak berusaha memperbaikinya. Mereka cenderung tenggelam lebih dalam ke dalam fantasi karena takut kehilangan satu sama lain.

Di titik inilah hubungan mulai diuji. Mengutip Bussiness Insider, kondisi cinta memudar membuat pasangan bosan dan merasa tidak puas dengan hubungan. Pasangan mungkin mulai menyesali keputusan mereka untuk menjalin hubungan. Mereka menyadari bahwa mereka tidak lagi mencintai pasangan mereka karena cinta menggebu-gebu tadi sudah memudar.

Hal ini mengakibatkan pasangan tidak percaya diri bahwa hubungan bisa dipertahankan. Hubungan mulai dihadapi dengan berbagai masalah, mulai dari perasaan hampa dan keterpaksaan, hingga perilaku bohong dan perselingkuhan.

Cara mengatasinya

Fantasy bond untungnya bisa diatasi. Tentunya, hal ini membutuhkan kerja sama dari kedua orang yang terlibat. Menurut Psychology Today, beberapa cara berikut dapat membantu pasangan terbebas dari fantasy bond.

1. Melihat pasangan sebagai diri mereka sendiri

Menghabiskan banyak waktu dengan pasangan menyebabkan hilangnya ketertarikan dan chemistry. Maka dari itu, cobalah untuk memandang pasangan sebagai diri sendiri. Cara ini dapat membantu menemukan hal-hal menarik dari pasangan. Sehingga kegembiraan dan kasih sayang yang baru dapat tercipta untuk pasangan.

2. Menjadi diri sendiri

Memutuskan untuk menjalin hubungan bukan berarti "saya" dan "dia" menjadi "kami" sepenuhnya. Mempertahankan identitas adalah cara terbaik untuk menjadi diri sendiri dalam hubungan. Dengan sama-sama menegaskan bahwa masing-masing adalah orang yang berbeda, membuat pasangan merasa ketertarikan dan memilih untuk bersama.

Hal ini sama seperti saat pertama kali jatuh cinta. Orang-orang yang sedang jatuh cinta, cenderung tertarik satu sama lain karena hal unik yang mereka miliki. Identitas masing-masing dilihat dengan minat dan rasa hormat. Kualitas ini yang harus dipertahankan bahkan jangka waktu lama menjalin hubungan.

3. Hargai diri sendiri dan pasangan secara fisik dan mental

Banyak orang setelah menjalin hubungan bertindak tanpa memperhatikan atau mempertimbangkan apakah tindakannya menyakiti pasangan. Perilaku-perilaku tanpa pertimbangan dapat menghancurkan harga diri dan membuat pasangan menjauh. Perilaku-perilaku tersebut juga cenderung memiliki efek mematikan pada hubungan dan melemahkan kepercayaan diri, hingga vitalitas.

4. Jangan menyimpan kemarahan

Permasalahan tentu sering muncul selama menjalin hubungan. Masalah-masalah sepele bisa menjadi besar apabila tidak segera diselesaikan. Maka dari itu, pastikan untuk menyelesaikan permasalahan apa pun sebelum semakin menumpuk yang menyebabkan masing-masing menyimpan amarah. Hal ini tentu tidak sehat bagi hubungan jangka panjang. Komunikasikan apa pun yang dirasa tidak nyaman atau mengganggu pada pasangan, daripada membiarkannya terus berlarut dan menambah daftar perilaku negatif pasangan.

Baca juga artikel terkait CINTA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Alexander Haryanto