Menuju konten utama

Alasan KAI Pilih Impor KRL dari Cina, Alih-alih Jepang & Korsel

CCRC Sifang dari Cina dianggap dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harganya yang kompetitif. 

Alasan KAI Pilih Impor KRL dari Cina, Alih-alih Jepang & Korsel
Satu rangkaian KRL Commuterline melintasi pembangunan rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi atau 'Transit Oriented Development' (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, Kamis (9/1/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - KAI Commuter bersama CRRC Sifang Co., Ltd. telah menandatangani kontrak kerja sama pengadaan sarana kereta rel listrik (KRL) baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, Cina.

KAI Commuter membeli tiga rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V senilai Rp783 miliar.

Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama, Asdo Artriviyanto, dan disaksikan langsung oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk Cina, Parulian George Andreas Silalahi.

Informasi yang didapat Tirto, sebelumnya dalam proses persiapan teknis pengadaan KRL, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL.

KAI Commuter mendapat proposal resmi dari produsen KRL Jepang J-TREC.

“Kami terima Oktober 2023 lalu, pihak produsen ini menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya,” ujar, Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, Senin (5/2/2024) dalam pernyatan tertulis.

Selain terus melakukan komunikasi dengan J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan, yaitu produsen Wojin,dan Dawonsy, serta China yakni CRRC Cifang Qingdao yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh.

Menurut Anne, setelah menerima proposal dari keempat pihak tersebut, hasil pembahasan proses pengadaan Sarana KRL, CCRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya.

Tak hanya itu, tambahnya, dari sisi reputasi dan rekam jejak, CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia dalam menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya.

“Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerja sama dengan CRRC Sifang. Dalam kerja sama ini KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan,” kata Anne.

Selain itu, ungkapnya, pada proses pengadaan KRL, KAI Commuter juga memastikan time delivery atau ketepatan waktu pengiriman agar pengguna Commuter Line dapat terlayani dengan baik.

“Ini juga menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana kami harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan,” ucapnya.

Sarana KRL seri KCI-SFC120-V dari Cina, lanjutnya, sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Menurut Direktur Utama PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo, proses pengadaan sarana KRL baru sebagai langkah KAI Commuter dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodasi pengguna Commuter Line Jabodetabek yang diharapkan dua juta lebih pengguna per hari pada 2025.

“Untuk itu harus memiliki sarana KRL yang andal agar masyarakat dapat terlayani dengan baik,” tutur Didiek.

Baca juga artikel terkait IMPOR KRL DARI CINA atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - News
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi