Menuju konten utama

Airlangga Dapat Dokumen Penting dari Tjahjo Kumolo Sebelum Wafat

Airlangga Hartarto mengaku sempat menerima data penting dari Tjahjo Kumolo yang berisi masalah-masalah politik.

Airlangga Dapat Dokumen Penting dari Tjahjo Kumolo Sebelum Wafat
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/3/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengenang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo sebagai rekan kerja yang baik di bidang politik dan pemerintahan.

"Beliau sering memberikan dokumen yang berisi masukan dan saran atas kinerja baik di kementerian ataupun politik," terang Airlangga saat mendatangi rumah duka di rumah dinas MenPAN-RB di Kompleks Widya Chandra IV Nomor 22, Jakarta, Jumat (1/6/2022).

Airlangga juga mengenang Tjahjo sebagai sosok yang memperjuangkan pola dan kinerja aparatur sipil negara sehingga bisa menjadi lebih baik seperti saat ini.

"Selama beliau dalam mengurus ASN kami tidak pernah mengalami kesulitan dan semua birokrasi berjalan lancar dan cepat. Termasuk juga saat beliau masih di Kementerian Dalam Negeri," ujarnya.

Sebelum wafat, Tjahjo sempat memberikan data penting kepada Airlangga. Data tersebut, menurut Airlangga berisi hal dan permasalahan politik.

"Sebelum meninggal beliau sempat menyerahkan data penting yang berisikan data politik dan pemerintahan," terang Airlangga.

Bersamaan dengan Airlangga hadir pula Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Politikus PKB itu mengenang Tjahjo sebagai politikus senior yang rendah hati dan mau berbaur kepada politisi lainnya walau secara usia dan pengalaman lebih rendah darinya.

"Saya mengenal beliau tidak hanya saat di kursi kabinet tapi sudah sejak masih duduk di DPR," kata Ida.

Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Tjahjo Kumolo yang dinilai pandai bergaul dan sangat terbuka.

Hampir dua tahun bersama-sama membantu Presiden Joko Widodo, Yaqut mengaku cukup intensif berkomunikasi dengan Tjahjo, utamanya dalam konteks pelaksanaan reformasi birokrasi.

Proses penyederhanaan birokrasi yang digawanginya menjadi warisan tentang bagaimana semestinya tata kepemerintahan dijalankan secara efektif dan efisien.

“Saya banyak belajar dari almarhum, baik sebagai sesama aktivis yang berkiprah dari Jawa Tengah, maupun sebagai politisi dan birokrat. Almarhum sosok yang pandai bergaul dan terbuka,” ujar Yaqut.

Baca juga artikel terkait TJAHJO KUMOLO MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto