Menuju konten utama

AHY Tantang Moeldoko Jelaskan 'Pertarungan Ideologis' di Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat AHY menantang Ketua Umum versi KLB Moeldoko agar menjelaskan terkait pernyataan “pertarungan dan tarikan ideologis”.

AHY Tantang Moeldoko Jelaskan 'Pertarungan Ideologis' di Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Senin (23/3/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menantang Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Moeldoko agar menjelaskan maksud pernyataan “pertarungan dan tarikan ideologis” yang disampaikan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) tersebut.

Sebelumnya, Moeldoko mengklaim bahwa langkahnya menerima tawaran kursi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB adalah ingin menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia, serta menyelamatkan Partai Demokrat dari “pertarungan dan tarikan ideologis” yang terjadi di internal partai jelang Pilpres 2024.

AHY mengatakan bahwa ideologi Partai Demokrat adalah Pancasila. Kata dia, partai itu menjunjung tinggi kebhinekaan atau pluralisme.

“Ini sudah final. Harga mati, dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sekali lagi, KSP Moeldoko harus menjelaskan apa yang dimaksud dengan ‘tarikan ideologis’ di Partai Demokrat,” kata AHY saat konferensi pers, Senin (29/3/2021) sore.

“Jika yang KSP Moeldoko maksudkan adalah masalah radikalisme, justru Partai Demokrat, dengan asas nasionalis-religius, menolak ideologi radikal tumbuh-berkembang di Indonesia. Tidak ada ruang bagi ideologi radikal—baik kiri, maupun kanan—di tubuh Partai Demokrat,” tambahnya.

AHY juga mengaku partainya konsisten menolak eksploitasi politik identitas, termasuk upaya untuk membenturkan Pancasila dengan agama tertentu. Kata dia, semua upaya itu hanya akan memecah belah Indonesia. Ia mengambil contoh bagaimana Gubernur Aceh dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Gubernur Papua Lukas Enembe adalah kader partainya.

“Menjadi contoh konkret, bagaimana implementasi Pancasila dan kebhinekaan dalam organisasi Partai Demokrat. Pada saatnya, kader-kader utama Partai Demokrat dari beragam identitas bisa menjelaskan kepada publik, bahwa isu pertentangan ideologi dalam tubuh Partai Demokrat adalah fitnah, hoaks, dan tuduhan yang keji,” kata dia.

AHY mendesak Moeldoko untuk bertanggung jawab atas pertanyaannya sendiri. Kata dia, ucapan Moeldoko menyinggung para pendiri partai, seluruh kader, hingga konstituen di seluruh Indonesia.

“Kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Saya ulangi, kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Apakah ideologi yang sifatnya memecah belah, melalui fitnah keji, yang tidak bertanggung jawab? Tolong dijawab,” kata AHY.

Baca juga artikel terkait KLB KUDETA DEMOKRAT atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri