Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Adab Buang Air dalam Islam Menurut Sunah Rasulullah

Adab buang air dalam Islam sesuai sunah Rasulullah dan bacaan doa ketika akan buang air serta sesudahnya.

Adab Buang Air dalam Islam Menurut Sunah Rasulullah
Ilustrasi Toliet Umum. foto.IStockphoto

tirto.id - Islam mengatur umatnya untuk berperilaku dan berakhlak sesuai dengan adab, termasuk adab dalam buang air.

Buang air termasuk dalam hadas kecil dan setiap berhadas, maka perlu disucikan atau dibersihkan. Baik buang air kecil maupun buang air besar, ada adab yang perlu diamalkan bagi setiap umat muslim.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang maknanya:

"Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).

Adab Buang Air dalam Islam

Berikut ini adab saat membuang air atau membuang hajat seperti dikutip laman NU Online menurut Imam Al Ghazali:

  1. Menutup diri dengan memilih lokasi buang air yang jauh dari keramaian dan menghindari sebisa mungkin dari tempat umum agar tidak dilihat oleh orang.
  2. Menutupi aurat ketika sedang buang air.
  3. Tidak menghadap matahari maupun bulan, dan tidak pula membelakangi keduanya. Ini berarti saat buang hajat tidak boleh ke arah timur atau barat, sebaiknya lakukan dengan menghadap arah utara atau selatan.
  4. Tidak menghadap kiblat saat buang air dan juga tidak membelakanginya.
  5. Jangan berbicara ketika sedang buang air, kecuali dalam keadaan dan kondisi yang darurat.
  6. Tidak buang air di tempat-tempat sebagai berikut: air yang menggenang (diam, tidak mengalir), di bawah pohon yang berbuah, pada batu, tanah yang basah, tempat di mana angin bertiup kencang.
  7. Tidak boleh kencing atau buang air kecil dengan keadaan berdiri, kecuali dalam kondisi darurat. Buang air kecil sebaiknya dilakukan dengan jongkok.
  8. Menggunakan batu atau tisu yang disusul kemudian dengan air dalam beristinja (cebok). Lebih baik jika bisa memilih air sebagai alat untuk membersihkan kemaluan setelah sselesai membuang hajat. Namun jika tidak ada air, maka pilih batu atau tisu sebagai alat pembersih. Gunakan tisu dengan agak banyak.
  9. Menggunakan tangan kiri saat membersihkan kemaluan dari kotoran. Lalu mengusapkan tangan kiri yang dipakai membersihkan kemaluan dari kotoran pada tanah. Namun di masa ini karena sudah ada sabun, maka yang untuk membersihkan tanah bisa menggunakan sabun sebagai pengganti tanah untuk menyucikannya.
  10. Membaca doa ketika akan masuk dan keluar kamar mandi untuk berhajat.

Untuk doa yang bisa dibaca ketika akan memasuki kamar mandi ini, bacaannya adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina".

Sementara doa setelah keluar dari kamar mandi yang dianjurkan dibaca adalah:

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ اللهم اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ

Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani. Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathohhiriin. Allahumma thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi

Artinya: "Dengan mengharap ampunanmu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan menyehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai bagian orang yang bertobat dan jadikanlah aku bagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina)".

Baca juga artikel terkait ADAB BUANG AIR atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom