tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah meluncurkan skema baru Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan. Program baru ini bertujuan untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan memperkuat daya beli masyarakat pada semester II 2025.
Khusus untuk sisi pasokan (supply side), KUR Perumahan dikhusukan bagi kontraktor UMKM dan bersifat revolving dengan plafon awal Rp5 miliar.
“KUR perumahan itu kreditnya bersifat revolving. Dengan Rp5 miliar bisa di-revolve empat kali, sehingga bisa disiapkan sampai dengan Rp20 miliar,” ujar Airlangga dalam keterangannya usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana, Rabu (6/8/2025).
“Itu untuk mendorong sektor konstruksi dan itu melibatkan hanya kontraktor yang UMKM,” sambungnya.
Artinya, para pengembang skala kecil menengah kini dapat mengakses pembiayaan bergulir untuk pembangunan hunian secara berulang tanpa perlu mengajukan pinjaman baru setiap kali proyek selesai. Skema ini berbeda dari KUR eksisting yang hanya menyediakan plafon maksimal Rp500 juta per permohonan.
Mengacu pada dokumen “Usulan Skema dan Fitur Kredit Program Perumahan” yang sempat dibocorkan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, KUR Perumahan untuk pengembang UMKM ini diperuntukan sebagai modal kerja dan investasi termasuk pembelian lahan, pembangunan, hingga pengembangan perumahan dari berbagai tipe, di mana bunga kreditnya mengikuti pasar dengan subsidi tetap 5 persen per tahun.
Airlangga menambahkan, KUR perumahan ini menjadi salah satu andalan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. “Beberapa program unggulan yang sedang didorong antara lain tentunya mendorong investasi dan ekspor melalui kawasan, dan implementasi dari kredit seperti ini,” ujarnya.
Dengan skema baru ini, sektor konstruksi dan perumahan diharapkan mendapat tambahan stimulus yang lebih terarah, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah di bidang pengembang perumahan. "Dari Rp5 miliar bisa membangun sekitar 40 tipe perumahan," jelasnya.
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































