tirto.id - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini meminta Kementerian BUMN meninjau ulang rencana peluncuran platform pembayaran elektronik, LinkAja.
Dia menyatakan hal itu karena, selain digelar di masa kampanye, penyelenggaraan acara itu juga dikabarkan disertai undangan kepada para karyawan sejumlah BUMN beserta anggota keluarganya yang berusia di atas 17 tahun.
Titi berpendapat penyelenggaraan acara itu mudah dicurigai menjadi ajang kampanye sekaligus rentan dipolitisasi karena menggalang secara khusus warga usia pemilih atau di atas 17 tahun.
“Kalau 17 tahun itu wajar ada kecurigaan kan musimnya pemilu jadi lebih sensitif. Harusnya mereka [Kementerian BUMN] bisa membaca implikasinya. Apalagi ada komisaris BUMN juga sangat aktif berkampanye untuk salah satu calon,” ucap Titi saat dihubungi reporter Tirto pada Selasa (9/4/2019).
LinkAja adalah produk layanan pembayaran elektronik hasil kolaborasi sejumlah BUMN. Peluncuran platform itu akan digelar pada 13 April 2019, bersamaan dengan kampanye akbar Jokowi-Ma’ruf.
Semula peluncuran LinkAja akan digelar berbarengan dengan puncak peringatan HUT Kementerian BUMN dan sejumlah perusahaan pelat merah lain. Namun, belakangan jadwal acara HUT BUMN itu diundur menjadi 20 April 2019.
Titi menilai keputusan pemerintah mengundur jadwal acara puncak HUT BUMN sudah tepat. Akan tetapi, hal itu belum cukup karena ia menilai peluncuran LinkAja juga rentan dipolitisasi.
Dosen Ilmu Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin juga berpendapat kabar penggalangan warga usia di atas 17 tahun perlu diklarifikasi oleh Kementerian BUMN.
“Jika ada mobilisasi mengumpulkan anggota keluarga berusia di atas 17 tahun, itu harus ditanyakan ke pihak BUMN. Dan seandainya ada, tentu sangat disayangkan. Intinya, jangan campur adukan acara HUT BUMN dengan kampanye,” ucap Ujang.
Sedangkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kementerian BUMN, Ferry Andrianto menampik unsur politis dengan kehadiran anggota keluarga karyawan BUMN berusia 17 tahun ke atas dalam peluncuran LinkAja. Sebab, setiap peserta acara ini akan diregistrasikan untuk pendaftaran akun LinkAja.
"Ini enggak [politisasi] juga ya. Pas di acara HUT, ada acara sosialisasi non-tunai. Jadi LinkAja dalam hal teknis perlu registrasi dari keluarga BUMN," ujar Ferry.
"Hanya kebetulan saja [jadwal acara] bersinggungan dengan [kampanye] paslon 01," tambah dia.
Ferry juga memastikan peluncuran LinkAja akan tetap digelar pada Sabtu (13/4/2019), meski pada hari yang sama ada kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf di Jakarta.
"Jadi tanpa ada pemilu pun, ya tetap namanya imbauan [karyawan BUMN mengajak anggota keluarga berusia 17 ke atas] dari surat seperti itu, tetap dijalankan. Jadi tetap tanggal 13 April," ucap Ferry.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom