Menuju konten utama

86,6 Persen Penduduk RI Miliki Antibodi COVID-19

Sero survei dilakukan karena dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan.

86,6 Persen Penduduk RI Miliki Antibodi COVID-19
Seorang siswa sekolah dasar menerima suntikan vaksin COVID-19 di Dumai, Riau, Senin (17/1/2022). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/YU

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa 86,6 persen populasi masyarakat di Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap COVID-19.

Angka tersebut merupakan hasil survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 atau COVID-19 yang dilakukan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

"Sero survei perlu dilakukan karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti,” kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/3/2022).

Dirinya menerangkan bahwa dari hasil riset antibodi yang terbentuk di masyarakat saat ini ada yang timbul karena vaksinasi dan juga ada yang dari infeksi.

"Bagi mereka yang sudah pernah terkena infeksi dan sudah mendapat vaksin, maka mereka menjadi pemilik antibodi paling kuat dari lainnya," terangnya.

Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, menerangkan bahwa proses survei dilakukan di sejumlah wilayah aglomerasi dan non-aglomerasi.

"Target sampel untuk wilayah aglomerasi ada 514 desa/kelurahan dengan target sampel 10.280 penduduk. Namun yang terkumpul ada sekitar 92,8 persen atau 9.541 penduduk. Lalu di wilayah non aglomerasi ada 580 desa/kelurahan dengan total target sampel 11.600 penduduk, sementara yang terkumpul 93,6 persen atau 10.969 penduduk," kata Epidemiolog UI Pandu Riono.

Dari hasil survei ditemukan bahwa mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama memiliki proporsi antibodi yang lebih tinggi yakni 91,3%.

"Sementara untuk orang yang sudah vaksin dosis kedua proporsi antibodi nya lebih tinggi lagi yakni 99,1%," terangnya.

Adapun mereka yang sudah pernah terinfeksi ditemukan antibodi sebesar 88,0 persen meski belum mendapatkan vaksinasi.

"Kemudian bagi orang yang sudah vaksin dosis pertama proporsi antibodi 96, 0 persen, dan orang yang sudah divaksin dosis kedua proporsi antibodi 99,4 persen," jelasnya.

Pandu menambahkan bahwa sejatinya setiap orang memiliki antibodi terhadap COVID-19 baik divaksin atau belum dengan kadar beragam.

"Penduduk yang belum pernah terinfeksi COVID-19 dan belum divaksinasi itu kadar antibodinya secara median di atas 100. Secara angka hal ini cukup tinggi sudah dianggap memberikan efek proteksi. Bagi kelompok yang pernah terinfeksi COVID-19 dan belum divaksinasi hampir sama distribusinya yakni di atas 100," terangnya.

Di sisi lain bagi kelompok yang belum terinfeksi COVID-19 dan sudah divaksinasi kadar antibodi nya cukup tinggi hampir mendekati 1000.

Baca juga artikel terkait TES SEROLOGI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky