Menuju konten utama

7 Tips dan Cara Menghindari Penyalahgunaan Narkoba

Berikut ini tips dan cara menghindari penyalahgunaan narkoba.

7 Tips dan Cara Menghindari Penyalahgunaan Narkoba
Ilustrasi Remaja Terjerat Narkoba. foto/Istockphoto

tirto.id - Hingga saat ini, penyalahgunaan narkoba (narkotika atau obat berbahaya) masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Problem ini tergolong kompleks, serta butuh penanganan komprehensif dari semua pihak berwenang. Lantas, apa tips dan cara menghindari penyalahgunaan narkoba?

Pada dasarnya, narkoba atau narkotika merupakan obat-obatan yang kerap digunakan di bidang medis. Penggunaan obat-obatan tersebut diresepkan oleh dokter dalam dosis aman.

Ketika narkoba atau obat-obatan tersebut digunakan secara serampangan, bukan pada orang-orang membutuhkan, atau sekadar bersenang-senang, hal itulah dikenal sebagai penyalahgunaan narkoba.

Bagaimanapun juga banyak jenis golongan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) jika digunakan secara aman akan bermanfaat bagi pasien, terutama yang mengalami masalah kesehatan tertentu.

Akan tetapi, saat ini banyak pengguna narkoba mendapatkan obat-obatan tersebut secara ilegal. Mereka memakai narkoba secara sembrono. Awalnya mungkin hanya coba-coba, kemudian kecanduan, bahkan sampai merusak masa depan sendiri.

Hal itu disebabkan banyak dari mereka tidak mengetahui bahaya tersembunyi di balik penggunaan obat terlarang tersebut. Berikut ini jenis-jenis narkoba dan bahaya yang mengintainya.

Jenis-jenis narkoba dan Bahaya bagi Pengonsumsinya

Narkoba merupakan jenis obat-obatan yang mempengaruhi kerja otak serta fisik dan psikis seseorang. Jika digunakan serampangan, narkoba dapat menimbulkan efek adiktif atau kecanduan.

Berikut ini jenis-jenis narkoba yang banyak beredar di masyarakat sebagaimana dilansir BNN:

1. Kokain

Kokain dibuat dari ekstrak tanaman koka, bentuknya berupa serbuk putih atau kristal putih halus.

Obat ini mempengaruhi sistem saraf pusat otak sehingga melepas hormon dopamin (hormon kesenangan). Pengguna kokain kerap memakai jenis narkotika ini dengan cara dihirup, dihisap, atau melalui suntik.

Bahayanya:

Pemakaian jangka panjang dan dosis berlebihan dapat menimbulkan depresi, aritmia (gangguan jantung), tekanan darah meningkat, kerusakan usus, hilang nafsu makan dan kurang gizi, kehilangan penciuman (anosmia), dan hepatitis C.

Kokain juga dapat memicu perilaku kejam dan beresiko melakukan pelanggaran hukum. Kematian dapat terjadi saat overdosis, terjadi henti napas, kejang dan serangan jantung.

2. Ganja

Ganja dibuat dari tanaman Cannabis sativa di bagian bunga, batang, hingga daun dan biji yang telah dikeringkan. Pemakaiannya dengan cara dibakar dan dihisap seperti rokok, diseduh, atau ditambahkan dalam makanan.

Di beberapa negara, dalam dosis tertentu ganja digunakan untuk pengobatan dan terapi penyakit multiple sclerosis (MS), alzheimer, dan penyakit crohn. Namun di Indonesia, ganja tergolong ilegal. Pemakai ganja akan terjerat hukum jika ketahuan polisi.

Bahayanya:

Dapat terjadi penurunan kemampuan kognitif (daya pikir), masalah pernapasan, peningkatan detak jantung, serangan jantung, serta depresi.

3. Ekstasi

Ekstasi dibuat dari bahan sintetis dari turunan obat amfetamin. Efek pemakaiannya adalah halusinasi, menimbulkan semangat, dan rasa gembira. Setelah efek obat habis, pemakai akan mengalami penurunan hormon kesenangan (dopamin) secara drastis, mengalami kebingungan, depresi, cemas, dan insomnia.

Bahayanya:

Ekstasi dapat memicu mual, penglihatan kabur, denyut jantung meningkat, pusing, keringat dingin dan otot kejang.

Dalam pemakaian jangka panjang, ekstasi meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, hingga masalah mental. Pengonsumsinya juga cenderung mengalami perilaku impulsif, bahkan mengakibatkan kematian jika overdosis.

4. Heroin (Putaw)

Heroin dibuat dari tanaman opium poppy yang diambil bunganya. Heroin yang biasa beredar berbentuk serbuk putih atau cokelat.

Walau obat heroin berguna untuk pereda nyeri di bidang medis, namun heroin termasuk narkoba ilegal di Indonesia.

Bahayanya:

Efek heroin pada otak sangat berbahaya karena memicu kecanduan hingga sulit berhenti. Jika digunakan serampangan, heroin menghalangi penggunanya berpikir jernih, memicu kantuk, dan efek sampingnya adalah sulit bernapas, kulit kemerahan seperti alergi, mulut kering dan pupil menyempit, serta juga rasa mual.

Overdosis heroin dapat memicu kematian, hipotensi, bibir dan kuku biru, otot kaku, dan kejang-kejang.

5. Metamphetamine (Sabu-sabu)

Sabu sabu bekerja mempengaruhi saraf pusat otak sehingga memicu kecanduan. Ia sangat banyak dipakai di Indonesia secara ilegal. Bentuknya metamphetamine adalah serbuk putih dan terasa pahit. Ia dipakai dengan cara ditelan, dihisap, atau disuntikkan.

Bahayanya:

Dalam pemakaian alat suntik secara bergantian dapat menularkan penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, paranoid, bingung, insomnia, perubahan perilaku menjadi kasar, cemas, nafsu makan turun, detak jantung turun tak beraturan, tekanan darah naik atau turun, kulit kusam, mulut kering, gigi rapuh, dan sebagainya.

7 Kiat Menghindari Penyalahgunaan Narkoba

Memakai narkoba tidak atas saran dari dokter atau pihak medis dengan alasan apa pun jangan sampai dilakukan.

Narkoba tidak akan menyelesaikan masalah hidup, apalagi jika dijadikan pelarian untuk melupakan masalah.

Untuk menghindari penyalahgunaan narkoba, ada beberapa kiat yang disarankan sebagai berikut:

  • Hindari rasa penasaran untuk mencoba. Bagaimanapun juga, sebagian besar riwayat kecanduan pada remaja dan anak muda berasal dari penasaran ingin mencoba seperti teman-temannya.
  • Ketahui dampak buruk pemakaian narkoba untuk kesehatan fisik dan mental.
  • Pilih pergaulan atau teman yang baik. Jauhi yang dapat membawa pengaruh buruk kecanduan narkoba.
  • Lakukan kegiatan positif seperti olahraga atau atau bergabung dengan organisasi tertentu.
  • Ingat bahwa ancaman hukuman untuk penyalahgunaan narkoba tergolong berat, ditambah lagi sanksi sosial dari masyarakat.
  • Hindari pergaulan malam. Lakukan kegiatan positif di waktu dan tempat yang aman bersama keluarga, teman, dan rekan yang membawa efek positif.
  • Jika punya masalah, cari jalan keluar yang aman dan jangan jadikan narkoba sebagai pelarian untuk melupakan masalah.

Baca juga artikel terkait PENYALAHGUNAAN NARKOBA atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Abdul Hadi