tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) malaporkan banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022). BNPB mencatat 6.085 warga dari 1.518 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat bencana tersebut.
Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intesitas lebat mengguyur wilayah Purworejo sehingga memicu luapan lima sungai besar, yakni Sungai Bogowonto, Sungai Blangu, Sungai Jali, Sungai Dulang dan Sungai Kebang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo mencatat, terdapat kurang lebih 11.115 jiwa dari 2.924 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Sedangkan yang terdampak longsor ada 7 KK.
"Dari angka tersebut, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi," kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Kamis (17/3/2022).
Sebanyak 2.924 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air antara 80-100 sentimeter. Selanjutnya tujuh unit rumah warga terdampak longsor dan ruas jalan di Desa Giyombong tertutup material longsor sehingga menghambat aktivitas dan mobilitas warga.
Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Purworejo, wilayah terdampak banjir mencakup 32 desa di tujuh kecamatan. Sedangkan wilayah yang terdampak longsor yakni enam desa di empat kecamatan.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi Desa Wingkosangrahan, Desa Wingkomulyo, Desa Kaliwungukidul, Desa Tunjungan, Desa Wonoroto, Desa Ringgit dan Desa Wingkosigromulyo di Kecamatan Ngombol.
Berikutnya Desa Dlangu, Desa Wironatan, Desa Klepu, Desa Kedungmulyo, Desa Rowodadi dan Desa Langenrejo di Kecamatan Butuh. Selanjutnya Desa Tangkisan, Desa Pogungkalangan, Desa Pogulurutengah, Desa Kradegan, Desa Bayan dan Desa Pogungrejo di Kecamatan Bayan.
Kemudian Desa Bapangsari di Kecamatan Bagelan, Desa Katerban di Kecamatan Kutoarjo, Desa Trimulyo, Desa Bendungan dan Desa Rowodadi di Kecamatan Grabag.
Banjir juga melanda Desa Wonoyoso, Desa Tasikmadu, Desa Kendalrejo, Desa Sikambang, Desa Kalimati, Desa Tanjungrejo, Desa Petuguran dan Desa Sumber di Kecamatan Pituruh.
Sementara untuk wilayah terdampak longsor meliputi Desa Kaliurip di Kecamatan Kemiri, Desa Kalisemo di Kecamatan Leano, Desa Plipiran, Desa Giyombong, Desa Watuduwur di Kecamatan Bruno dan Desa Redin di Kecamatan Gebang.
"Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kabupaten Purworejo bersama tim gabungan dari lintas instansi terkait telah melakukan kaji cepat, evakuasi dan pertolongan warga dan menyiapkan tempat pengungsian," kata Muhari.
Muhari memastikan BPBD Kabupaten Purworejo telah mendistribusikan kurang lebih 2.500-3.000 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun yang terdampak di rumah.
"Belum ada laporang mengenai jatuhnya korban jiwa, total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut," ujarnya.
Hujan dengan intensitas sedang maupun lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo hingga hari ini Kamis (17/3/2022) pada sore dan malam hari. Intensitas hujan ringan hingga sedang juga berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan.
BNPB mengimbau kepada unsur pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan.
"Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama kurang lebih satu jam, maka masyarakat di sekitar lereng tebing dan dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan," kata Muhari.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan