6 Manfaat Konsumsi Jahe Secara Ilmiah dan Kandungan Nutrisinya

tirto.id - Jahe (Zingiber officinale) termasuk jenis rempah yang sering digunakan oleh kaum ibu sebagai bumbu dapur.

Selain itu, aroma dan rasanya yang pedas serta hangat juga membuat rimpang jahe banyak dipakai untuk membuat teh jahe segar.

Teh jahe hangat dianggap mampu memberi khasiat menghilangkan masuk angin saat cuaca sedang dingin, dan perut terasa kembung.

Dalam bidang pengobatan herbal, jahe juga sering dipakai untuk bahan campuran racikan obat.

Merujuk laman FKM UI, jahe merupakan tanaman asal Asia Pasifik, dan menyebar hingga ke wilayah India serta Cina. Tanaman ini memiliki beberapa varian yaitu jahe putih, jahe putih kecil serta jahe merah.

Dari jurnal Universitas Indonesia bertajuk "Analisis Kandungan Tanaman Jahe", disebutkan bahwa pengobatan herbal Cina telah menggunakannya selama 2.500 tahun untuk berbagai jenis keluhan kesehatan.

Tumbuhan ini dikenal dengan cita rasanya yang pedas serta hangat yang ternyata berasal dari senyawa keton bernama zingeron.

Tidak hanya menghangatkan perut saat diminum, jahe juga mengandung beberapa jenis nutrisi yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Nutrisi pada Jahe

Berikut ini beberapa jenis nutrisi yang ada pada per 100 gram jahe:

• Kalori (kcal) 79
• Jumlah Karbohidrat 18 g
• Serat pangan 2 g
• Gula 1,7 g
• Lemak 0,8 g
• Lemak jenuh 0,2 g
• Lemak tak jenuh ganda 0,2 g
• Lemak tak jenuh tunggal 0,2 g
• Vitamin B6 0,2 mg
• Vitamin B12 0 mg
• Magnesium 43 mg
• Kolesterol 0 mg
• Natrium 13 mg
• Kalium 415 mg
• Zat besi 0,6 mg
• Vitamin D 0 IU
• Protein 1,8 g
• Vitamin A 0 IU
• Vitamin C 5 mg
• Kalsium 16 mg

6 Manfaat Konsumsi jahe

Banyaknya kandungan nutrisi pada jahe, memberi manfaat berlimpah pula bagi orang yang mengonsumsinya.

Umumnya, jahe dikonsumsi sebagai obat pereda masalah pencernaan, ketika terjadi perut kembung atau sakit perut.

Minyak atsiri pada jahe juga dapat memperkuat lambung dengan cara merangsang produksi selaput lendir di perut besar dan usus.

Selain itu, juga menghangatkan dada ketika sedang mengalami influenza dan masalah sistem pernapasan lain.

Jahe juga mencegah mual dan muntah pada wanita hamil atau orang yang mabuk kendaraan dengan aromanya yang melegakan.

Merujuk laman Hopkins Medicine, Emma Slattery, ahli diet klinis di Johns Hopkins Medicine menjelaskan tentang Gingerol, salah satu senyawa dalam jahe.

Gingerol membuat motilitas gastrointestinal bekerja maksimal, dan membantu mempercepat pencernaan agar makanan keluar dari lambung ke usus. Selanjutnya juga mengosongkan perut sehingga mual jadi reda.

Batuk, pilek dan diare adalah masalah umum yang selalu dapat terbantu dengan konsumsi teh jahe hangat.

Ini adalah hal umum yang sudah banyak diketahui. Pencinta pengobatan herbal lebih memilih konsumsi jahe ketimbang obat kimia, karena jahe tidak memberi efek samping negatif.

Jahe juga mencegah produksi gas di perut, mengurangi fermentasi, sembelit serta aneka pemicu perut kembung lainnya.

Kandungan antioksidan dalam jahe membantu melawan radikal bebas, yang diketahui sangat merusak sel tubuh.

Dalam beberapa penelitian, seperti dikutip WebMD, berikut ini 6 manfaat jahe yang telah terbukti secara ilmiah:

1. Kandungan gingerol pada jahe mencegah pembekuan darah, sehingga mengurangi sumbatan di pembuluh darah dan mencegah stroke.
2. Menurunkan tekanan darah tinggi, sebab senyawa dalam jahe membantu dalam proses melepas hormon adrenalin untuk pelebaran pembuluh darah.
3. Menyehatkan pencernaan dengan enzim protease dan lipase yang membantu mencerna protein serta lemak.
4. Gingerol juga menurunkan kadar kolesterol jahat.
5. Mencegah mual dengan menghalangi pembentukan serotonin yang memicu kontraksi perut. Juga mencegah kram perut.
6. Meringankan sakit kepala, karena memiliki senyawa pereda rasa sakit.