tirto.id - Chatime Atealier, brand minuman artisan dari Chatime Indonesia, kembali menghadirkan seri Kreasi Kaya Rasa sebagai kreasi artisan tahunan dengan hasil alam Indonesia pilihan. Pada seri terbaru ini, Chatime Atealier menggandeng Acaraki, The Art of Jamu, untuk berinovasi dalam meramu menu bertemakan Jelajah Rasa Jahe.
“Kreasi Kaya Rasa ini kami buat sebagai wujud kepedulian Chatime Atealier terhadap kekayaan rempah dan hasil bumi Indonesia,” terang Lany Cucu, General Marketing F&B Indonesia yang menaungi Chatime Atealier, saat ditemui di Chatime Atealier - Soulfull Hub by F&B ID Hang Tuah, Jakarta (6/9).
Lany menambahkan, eksplorasi rempah-rempah Indonesia yang memenangkan jahe sebagai bintang utama seri ini ditujukan untuk menggali potensi minuman dengan cita rasa yang diminati anak muda, khususnya Gen Z.
“Indonesia ini juga luar biasa hasil alamnya, ya. Ada rempah, ada mungkin juga buah-buahan tropikal lokal yang bisa di-explore untuk dibuat minuman yang bisa enak, keren, dan mungkin diminati oleh anak-anak muda seperti itu. Jadi, tahun ini kami mencoba melihat salah satu partner potensial, yaitu Acaraki,” jelasnya.
Berkolaborasi dengan Acaraki yang terkenal piawai dalam mengolah rempah-rempah Indonesia untuk jamu, dua menu terbaru dalam seri Kreasi Kaya Rasa memanfaatkan tiga jenis jahe dengan karakteristik yang berbeda-beda, yaitu jahe emprit, jahe merah, dan jahe gajah.
Dari proses riset mendalam untuk menemukan kombinasi minuman dari jahe yang menarik, Chatime Atealier dan Acaraki berhasil melahirkan dua minuman yang dinamai Apple Ginger Cream dan Ginger Milky Latte dengan memadupadankan resep minuman dan jahe yang diracik dengan teknik penyeduhan kontemporer.
Lany menjelaskan bahwa kombinasi jahe dalam menu terbaru seri Kreasi Kaya Rasa ini didasari atas kesadaran jahe sebagai rempah dalam jamu yang familiar bagi masyarakat Indonesia.
“Kenapa jahe? Nah, mungkin sebenarnya kalau masyarakat Indonesia berpikir, kalau jamu-jamuan itu mungkin yang paling common atau misalnya rempah-rempah itu jahe. Jahe itu yang jadi top of mind-nya,” paparnya.
Dengan menggunakan jahe sebagai pintu masuk pasar, Acaraki mengharapkan inovasi bersama ini dapat menjadi upaya melestarikan warisan budaya Indonesia.
“Suatu kebanggaan bagi kami untuk menyaksikan bagaimana jahe kami dapat diolah Chatime Atealier menjadi suatu karya yang inovatif. Semoga eksplorasi jamu dan cita rasa dalam kolaborasi ini dapat memberikan inspirasi bagi semua untuk bersama-sama melestarikan jamu, warisan budaya kita,” ujar Jony Yuwono, Founder Acaraki.
Untuk meluaskan upaya ini bersama, Apple Ginger Cream dan Ginger Milky Latte telah hadir sejak 7 Agustus 2024 di seluruh gerai Chatime Atealier. Kedua minuman ini akan hadir selama periode dua bulan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk diperpanjang melihat dari antusiasmenya.
“Untuk sementara, biasanya kami kalau launching LTO atau limited time over product itu around dua bulan. Tapi, nanti dilihat, kalau memang demand-nya itu enggak menutup kemungkinan diperpanjang,” pungkas Lany.
Editor: Nuran Wibisono