Menuju konten utama

6 Dalil Ayat Al-Qur'an tentang Takdir Allah yang Terbaik

Allah menetapkan segala sesuatu bagi kehidupan semua makhluk-Nya Simak informasi tersebut  dari berbagai ayat tentang takdir di Al-Qur'an berikut ini.

6 Dalil Ayat Al-Qur'an tentang Takdir Allah yang Terbaik
Ilustrasi. tirto.id/Sabit

tirto.id - Allah menjelaskan mengenai ketetapan hidup setiap makhluknya melalui tentang takdir dalam Al-Qur'an. Apa saja dalil tentang takdi yang dapat ditemukan?

Kata “takdir” berasal dari bahasa Arab "qadara" atau "yuqaddiru". Arti harfiah dari takdir dimaknai sebagai "ukuran", "ketentuan", "kemampuan", atau "kepastian". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takdir diartikan sebagai ketentuan Allah atau Tuhan.

Islam membagi takdir menjadi dua yakni takdir mubram dan takdir muallaq. Takdir mubram yaitu takdir yang telah ditetapkan Allah bagi makhluk-Nya dan tidak bisa diubah. Adapun takdir muallaq yakni takdir yang masih dapat diubah melalui cara ikhtiar atau usaha serta doa.

Kumpulan Dalil Ayat Al-Qur'an tentang Takdir dan Ketetapan Allah yang Terbaik

Dalil Al-Qur'an yang mengatur mengenai takdir dan ketetapan Allah bisa ditemukan di berbagai ayat. Berikut daftar ayat tentang semua sudah diatur Allah:

1. Surah Al-Furqan ayat 2

Allah berfirman:

وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً لَّا يَخْلُقُونَ شَيْـًٔا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَوٰةً وَلَا نُشُورًا

Artinya:"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya." (QS. AL-Furqan: 2)

Ayat Al-Qur'an tentang takdir ini menegaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukurannya. Itu adalah takdir yang mutlak dan hanya Allah saja yang dapat melakukannya.

Penciptaan langit dan bumi beserta segala yang ada di dalam semesta adalah salah satu takdir yang tak dapat diubah. Misalnya ukuran planet, ukuran manusia, ukuran matahari, dan semuanya sangat rapi dan cermat.

2. Surah At-Thalaq ayat 3

Allah berfirman:

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At-Thalaq: 3)

Ayat tentang takdir Allah yang terbaik ini membahas bahwa rezeki termasuk bagian dari takdir yang ditentukan oleh Allah terhadap semua makhluknya. Tidaklah berkurang rezeki seseorang jika sudah ditetapkan.

Dengan demikian, manusia tidak seharusnya merasa khawatir atas rezeki yang telah ditetapkan untuknya. Manusia hanya perlu berusaha untuk menjemput rezekinya dan berharap segala sesuatu hanya kepada Allah.

Menurut tafsir Jalalayn, makna ayat ini adalah Allah dapat memberi rezeki yang arahnya tidak pernah diduga dan disangka sebelumnya. Seorang hamba perlu bertawakal hanya pada-Nya.

Dengan begitu, niscaya Allah akan memberi kecukupan. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya tentang apa yang dikehendaki-Nya. Allah yang menakdirkan seseorang hidup penuh kecukupan atau hidup sengsara.

3. Surah Al-A’la ayat 1-3

Allah berfirman:

سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى. ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ.وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَى

Artinya: “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” (QS Al-A’la: 1-3)

Menurut ayat tentang ketetapan Allah ini, tugas setiap hamba adalah selalu beribadah dan memuji Tuhannya Yang Maha Tinggi. Pasalnya, semua di dunia ini tidak akan ada jika tidak diciptakan oleh Allah subhanahu wata’ala.

Penciptaan tersebut pun sangat rapi, teliti, dan tidak ada salah. Semua diciptakan sesuai kadarnya masing-masing.

4. Surah Ar-Ra’d ayat 11

Allah berfirman:

لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d: 11)

Salah satu takdir atau ketetapan Allah yang mengagumkan adalah keberadaan malaikat yang selalu mengikuti dan mencatat amal perbuatan manusia. Malaikat tersebut mengikuti perintah Allah tanpa pernah membantah.

Selain itu, sebagian takdir dapat diubah dengan usaha dari manusia. Allah telah memerintahkan umat Islam untuk terus berusaha dan tidak diam dan pasrah terhadap kehidupan.

5.Surah Ar-Ra’d ayat 39

Allah berfirman:

يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Artinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).” (QS Ar-Ra’d: 39)

Menurut Ibnu Katsir, Ummul Kitab atau Iyaitu “lembaran yang terjaga” tempatnya tinggi, terjaga dari penambahan, pengurangan, perubahan dan penggantian. Tentang takdir setiap manusia, semua sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh.

6. Surah An-Nahl ayat 72

وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَۙ

Artinya: “Allah telah menjadikan bagi kalian pasangan dari jenis kalian sendiri, dan dari pasangan kalian, Allah menciptakan anak dan cucu, dan Dia memberi rezeki yang baik kepada kalian. Mengapa kalian beriman pada yang salah dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 72)

Ayat ini memberikan penegasan bahwa Allah telah menciptakan setiap makhluk secara berpasangan, termasuk manusia. Manusia yang berpasangan akan melahirkan keturunan. Di samping itu, setiap manusia diberikanm rezeki dari sisi Allah.

Penjelasan Ayat Al-Qur'an tentang Takdir Jodoh

Salah satu takdir Allah terhadap manusia adalah diciptakan berpasangan. Pria dan wanita memiliki kecenderungan untuk saling berbagi rasa cinta. Dalam Islam, keduanya dijodohkan dalam syariat pernikahan.

Lantas, apakah jodoh setiap manusia sudah ditetapkan oleh Allah? Informasi mengenai hal ini terdapat dalam surah Yasin ayat 39. Firman Allah tentang takdir makhluk dibuat berpasangan yaitu:

سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS Yasin: 39)

Di samping itu, urusan jodoh hingga rezeki juga sudah dituliskan Allah dalam kitab Lauhul Mahfuzh. Meski demikian, siapa pun jodoh tersebut menjadi rahasia Allah. Manusia mengusahakan bisa mendekati takdir jodohnya sesuai dengan petunjuk yang dituntunkan syariat.

Misalnya, seseorang yang ingin mendapatkan jodoh yang saleh atau salehah, maka ia mesti berusaha memantaskan diri dengan turut berusaha menjadi lebih baik dalam ketakwaan kepada Allah. Sebab, jodohnya nanti menjadi cerminan dirinya saat ini.

Allah berfirman dalam ayat Al-Qur'an tentang takdir jodoh:

اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌࣖ

Artinya: “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS. An-Nur:26)

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Edusains
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar